bogor.iNews.id - Menjelang perayaan hari raya Idul Adha permintaan hewan kurban di Kota Bogor mengalami penurunan, prediksi ini dikatakan Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor Wina, Rabu (14/7/2021).
Pengawasan terhadap hewan kurban ke Kota Bogor, sebagian besar berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kupang, tetap dilakukan pengawasan, ucap Wina.
"Tahun ini kayaknya ada penurunan dilihat dari jumlah sapi yang masuk, juga kambing domba. Tapi kita masih lihat sampai dengan mendekati Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah. Kita prediksi penurunan 20 sampai 30 persen," kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor Wina, Rabu (14/7/2021).
"Hewan kurban itu, harus memenuhi surat kesehatan. Artinya, dia bebas dari penyakit, terutama penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia. Penjual hewan kurban harus memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari daerah asal," jelasnya.
Kemudian, DKPP juga melakukan pengawasan terhadap protokol kesehatan mulai dari penjualan hingga pada Hari Raya Idul Adha. Termasuk dalam pendistribusian hewan kurban kepada warga.
"Apalagi, tahun ini merupakan tahun kedua Perayaan Idul Adha di tengah pandemi dengan penambahan kasus yang melonjak tinggi," ungkap Wina.
Meski begitu, tambah Wina, DKPP Kota Bogor masih mengizinkan para pedagang hewan qurban berjualan. Dengan syarat, tidak digelar di taman kota, jalur pedestrian, trotoar dan di atas saluran air.
"Tahun ini kita tekankan kalau bisa lakukan transaksi online, tapi kita hanya menyarankan. Kalau tetap ingin lihat ke lokasi (penjual kurban) jangan lupa protokol kesehatan dan jangan berkerumun," pungkasnya.
Editor : Zamzami Ramadhan