Jazilul menegaskan para pemilih yang masih diam tidak terekam dalam hasil survei manapun. Pihaknya berfokus pada upaya maksimal dalam kerja pemenangan untuk meyakinkan pemilih tersebut dengan turun langsung dan menyapa masyarakat di basis pendukung PKB.
Anies-Muhaimin juga aktif melakukan kampanye langsung untuk memperkuat basis suara PKB di Jawa Timur (Jatim). Mereka menyisir wilayah Tapal Kuda, termasuk Banyuwangi, Situbondo, dan wilayah pantai utara (pantura) seperti Gresik, Tuban, dan Lamongan. "Selain bersosialisasi dengan masyarakat, pasangan calon juga aktif meminta dukungan kepada kiai-kiai dan pondok pesantren," kata Jazilul.
Tidak hanya itu, Jazilul menambahkan bahwa mesin-mesin partai dan simpul sukarelawan terus bergerak. Calon anggota legislatif dari PKB dan partai-partai pendukung Anies-Muhaimin juga intensif turun ke lapangan untuk mendengar aspirasi masyarakat dan mengampanyekan pasangan Anies-Muhaimin.
Hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pada 13-18 Desember 2023 menunjukkan elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin di Jawa Timur (Jatim) hanya mencapai 15 persen. Sementara itu, pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, meraih dukungan sebesar 22,5 persen, dan pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, memimpin dengan 52 persen.
Jazilul tak berkecil hati dengan hasil survei tersebut. Pasalnya, kata dia, pada Pemilu 2019, PKB memimpin di 12 wilayah di Jatim. Keunggulan ini diyakini masih berlaku, dan kemenangan PKB dianggap membawa dampak positif bagi pasangan Anies-Muhaimin. "Bagi kami, hasil survei elektabilitas di Jatim tidak mencerminkan perasaan masyarakat setempat. Kami yakin akan meraih kemenangan di Jatim," ujarnya.
Editor : Furqon Munawar