get app
inews
Aa Text
Read Next : Trust Indonesia Nilai Jokowi Harus Jadi Ketum Partai Perkuat Posisi Tawar di Pemerintahan Mendatang

Forum Pemuda NU Ingatkan Khofifah Tidak Gunakan Muslimat sebagai Alat Politik

Kamis, 18 Januari 2024 | 09:22 WIB
header img
Poster Acara Harlah ke-78 Muslimat NU di Stadiun Gelora Bung Karno, Jakarta (Foto : Instagram/Ist)

JAKARTA, iNewsBogor.id - Ketua Forum Pemuda NU, Abdul Jalil meminta Ketua Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa untuk tidak menggunakan organisasi sebagai alat kepentingan politik dirinya. Jalil berpendapat Khofifah harus menghormati putusan PBNU yang tidak mau terlibat politik praktis, meskipun Khofifah juga telah mendeklarasikan diri sebagai tim sukses Prabowo-Gibran.

"Ibu Khofifah harus taat-patuh pada Khittah dan sikap PBNU. Seluruh badan otonom organisasi NU tidak boleh berpolitik praktis. Jadi, sekali lagi, dirinya (Ibu Khofifah) juga tidak boleh menggunakan dan menjadikan Muslimat NU sebagai alat kepentingan politik,” ujar Jalil dalam keterangan tertulis, Rabu (17/1) sore.

Menurut Jalil, rumor beredar menyebut deklarasi dukungan Khofifah terhadap Prabowo-Gibran berjalan seiring dengan dugaan kasus hukum yang menyeret-nyeret nama Gubernur Jawa Timur tersebut. Akibatnya, deklarasi dukungan tersebut pun dinilai sangat berkaitan dengan kepentingan pribadi Khofifah yang ingin menyelamatkan diri dari dugaan kasus hukum yang akan membelitnya.

“Harus diakui, publik menyeret-yeret nama ibu Khofifah dugaan suap dana hibah APBD Jawa Timur. Rumor yang muncul pun akhirnya mengkaitkan dukungan Khofifah kepada Capres itu kuat kaitannya dengan kasus dana hibah APBD Jatim,” jelas dia.

Apalagi dalam waktu dekat, Muslimat NU juga akan menyelenggarakan peringatan Harlah Muslimat NU yang ke-78 tahun di Gelora Bung Karno, Jakarta. Jalil menilai acara tersebut pasti akan dimanfaatkan Khofifah untuk mendukung pasangan Prabowo Gibran.

“Sulit untuk tidak percaya acara Harlah Muslimat NU tidak digunakan untuk kepentingan politik (Ibu) Khofifah sebagai Tim Sukses Prabowo-Gibran. Dengan format mobilisasi massa, besar kemungkinan akan ada deklarasi politik dalam momentum tersebut,” sambungnya.

Apalagi dalam susunan acara yang beredar, program acara tampak dibuat asal-asalan tidak memperhatikan kenyamanan dan kesehatan para peserta. Jalil menyebut acara yang berlangsung pada tengah malam itu, tidak mengindahkan kepentingan kader-kader Muslimat yang kebanyakan ibu-ibu tua dan lansia.

"Kader Muslimat NU itu ibu-ibu tua dan lansia. Susunan acaranya (yang berlangsung sejak Pkl 00.00 WIB) tidak memperhatikan kesehatan mereka dan kepentingan mereka di kamar kecil (restroom) untuk membersihkan hadas serta bersuci. Ini tentu akan mendzalimi mereka,” tutur dia.

Jalil mengaku orang tuanya yang merupakan kader Muslimat juga sudah menerima informasi terkait peringatan Harlah Muslimat NU ke-78 yang berlangsung di Jakarta. Namun demikian, orang tuanya belum bisa memastikan keikutsertaannya dalam momentum tersebut. Menurut Jalil, ibunya masih mempertimbangkan aspek kesehatan dan kebersihan diri (thaharah) jika hadir di dalam agenda itu.


 Rundown Acara Harlah Muslimat NU Ke-78. (Foto: Istimewa)

 

“Ibu saya mengaku terpaksa mendatangi acara tersebut. Selain karena adanya mobilisasi, dirinya menyebut ini sebagai Khidmah kepada organisasi,” tutur dia.

Editor : Furqon Munawar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut