get app
inews
Aa Read Next : PLN Siapkan 1.299 SPKLU di Seluruh Indonesia untuk Memfasilitasi Pemudik

PLN Power UBP Banten 3 Lontar Gunakan Limbah Batu Bara untuk Budidaya Labu Madu 

Jum'at, 22 Maret 2024 | 11:00 WIB
header img
PLN berhasil memanfaatkan hasil sisa pembakaran batu bara seperti fly ash dan bottom ash (FABA). Foto: Dok. Diskominfo Kab. Tangerang

TANGERANG, iNewsBogor.id - PT PLN Indonesia Power UBP Banten 3 Lontar, yang merupakan subholding dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), berhasil memanfaatkan hasil sisa pembakaran batu bara seperti fly ash dan bottom ash (FABA).

Selain itu, mereka juga memanfaatkan tepung cangkang kerang hasil filtrasi air laut dari proses produksi listrik. Kedua bahan tersebut digunakan sebagai substitusi media tanam dalam kegiatan budidaya labu madu.

Kegiatan budidaya labu madu ini dikelola oleh kelompok mitra binaan Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Lontar. Lokasi budidaya terletak di Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

Batu bara, sebagai sumber energi utama Indonesia, menghasilkan sisa pembakaran berupa fly ash dan bottom ash. Dengan meningkatnya kebutuhan batu bara setiap tahunnya, produksi FABA pun ikut meningkat. Oleh karena itu, pengelolaan dan pemanfaatan FABA harus dilakukan secara bijaksana oleh stakeholder terkait.

Tidak hanya memiliki nilai guna dalam sektor infrastruktur dan stabilisasi lahan, FABA juga memiliki potensi ekonomis dan lingkungan. Studi dan penelitian telah menunjukkan bahwa FABA dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk tanaman.

Selain FABA, PLN Indonesia Power UBP Banten 3 Lontar juga memproduksi limbah cangkang kerang dari proses filtrasi air laut. Cangkang kerang tersebut dikumpulkan dan diolah menjadi tepung.

Tepung cangkang kerang ini kemudian digunakan sebagai campuran pakan ternak dan pupuk organik, menunjukkan komitmen PLN dalam pemanfaatan limbah secara berkelanjutan.

PLN Indonesia Power UBP Banten 3 Lontar selalu berkomitmen mengedepankan aspek continuous improvement, inovasi, dan berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan. Melalui Unit Bisnis Pembangkitan Lontar, limbah FABA dan limbah cangkang kerang hasil proses operasional pembangkit kemudian dimanfaatkan sebagai substitusi media tanam pada program Budidaya Labu Madu di Desa Lontar dan Desa Klebet.

Hal ini merupakan aksi konkrit dan bentuk kepedulian PT PLN Indonesia Power UBP Banten 3 Lontar yang menjunjung tinggi etika pengelolaan lingkungan hidup.

Program Budidaya Labu Madu sudah berjalan sejak tahun 2021 dan telah melibatkan dua kelompok masyarakat di dua desa berbeda, yakni Kelompok Wanita Tani (KWT) Agria Lestari di Desa Klebet dan Tim Kreatif Lontar di Desa Lontar.

Kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Unit Bisnis Pembangkitan Lontar guna menjawab kebutuhan masyarakat terkait ketahanan pangan dan memberikan dampak positif pada aspek lingkungan.

Berdasarkan hasil laboratorium Institut Pertanian Bogor (IPB), FABA dan cangkang kerang berperan sebagai bahan amelioran tanah karena mengandung Kalsium (Ca) yang bagus untuk pertumbuhan sel tanaman dan berfungsi menaikkan kadar pH tanah.

Dampak dari aplikasi FABA dan cangkang kerang sebagai substitusi media tanam pada budidaya labu madu dapat dilihat pada diameter batang yang lebih tebal dan kokoh serta luas penampang daun yang lebih lebar, sehingga semakin besar laju penyerapan CO2 yang terjadi.

Berdasar hasil perhitungan, penanaman sebanyak 1.200 pohon labu madu/tahun setara dengan penyerapan CO2 sebesar 1.260 kg CO2eq/tahun. Tentunya, hal ini juga turut berkontribusi dalam menurunkan tingkat emisi karbon akibat pemanasan global yang sedang terjadi saat ini.

Kepala Desa Klebet, Jamarudin, menyatakan apresiasi kepada PT PLN Indonesia Power UBP Banten 3 Lontar atas dukungannya terhadap kegiatan budidaya labu madu yang juga telah memberdayakan masyarakat sekitar.

Kedepannya, budidaya labu madu kelak akan menjadi tempat pembelajaran yang mengusung konsep eduwisata dengan sasaran akademisi, praktisi, hingga masyarakat umum.

”Saya selaku Kepala Desa Klebet mendukung penuh program budidaya labu madu dengan menggunakan metode baru, yaitu media tanam dari fly ash & bottom ash (FABA) dan cangkang kerang. Hal ini juga telah memberikan nilai tambah bagi masyarakat setempat dengan peningkatan ekonomi dari hasil budidaya labu madu.” ungkap Jamarudin dalam sambutannya, dikutii Jumat (22/3).

Besar harapannya, program Budidaya Labu Madu dapat direplikasikan di wilayah lainnya sehingga dapat memperluas penyebaran penerima manfaat.

Melalui konsep eduwisata, kegiatan ini juga berpotensi memberikan double impact pada peningkatan ekonomi hingga peningkatan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia dari proses transfer knowledge yang terjadi.

Editor : Furqon Munawar

Follow Berita iNews Bogor di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut