"Jadi charging station di sini (PLN Bogor) butuh waktu sekitar 45 menit mencharge di sini. Nanti akan diatur timingnya dan dengan sistem yang seperti ini maka akan terukur 14 kilometer yang menjadi jarak tempuh angkot listrik ini, kira-kira satu putaran, sekitar 1 jam," kata Bima Arya.
Dengan begitu lanjut Bima Arya, jika situasi lalu lintas lancar, maka bisa diperkirakan terkait titik traffic management. "Dan ini untuk pertama kalinya angkot berhenti tidak sembarangan," ujarnya.
Dalam masa uji coba, tarif angkot listrik Rp 5.000 untuk satu kali perjalanan. Kadishub Kota Bogor, Marse Hendra Saputra mengatakan, sistem pembayaran angkot listrik ini menggunakan cashless payment atau non tunai dengan tap on bus (TOB). Nantinya akan melintasi rute Cidangiang, Tugu Kujang, Suryakencana, Bondongan, Empang, Mal BTM, SSA dan kembali lagi ke Cidangiang.
"Sistem operasionalnya sudah ada, titik shelter sudah ditentukan, titik pemberhentian sudah ditentukan dan menggunakan manajemen informasi. Jadi nanti titik pemberhentian highwaynya ritasenya sudah terhitung oleh teknologi informasi yang ada di angkot itu sendiri," ujarnya.
Uji coba ini dilakukan tidak hanya untuk membangun sistem, tapi juga mengumpulkan data-data terkait ketahanan baterai, keuntungan pemilik angkot dan kelebihan angkot listrik.
Editor : Furqon Munawar