BOGOR, iNewsBogor.id - Kesuksesannya di dunia pendidikan tidak membuat Achmad Siddik Thoha melupakan perannya dalam kemanusiaan. Sebaliknya, ia semakin aktif menerapkan pengetahuannya untuk berbuat lebih banyak bagi sesama.
Siddik memulai perjalanan kuliahnya pada tahun 1993 di IPB University, di Fakultas Kehutanan, Program Studi Manajemen Hutan, dan berhasil meraih gelar sarjana pada tahun 1998. Setelah itu, ia memulai karir sebagai Dosen Program Studi Kehutanan di Universitas Sumatera Utara pada tahun 1999. Dengan penuh dedikasi, Siddik terus mengabdikan dirinya di bidang pendidikan hingga saat ini.
Pada tahun 2003-2006, Siddik melanjutkan studi S2 di Sekolah Pascasarjana, Ilmu Pengetahuan Kehutanan, IPB. Kecintaannya pada IPB mendorongnya untuk menempuh program doktor (S3) di perguruan tinggi yang sama pada tahun 2009. Pada tahun 2014, Siddik berhasil meraih gelar Doktor (S3) di Sekolah Pascasarjana, Silvikultur Tropika, IPB. Ia menyelesaikan pendidikannya dengan baik dan selalu mempraktikkan pengetahuannya untuk kebaikan.
Siddik juga aktif di bidang kemanusiaan, seperti menjadi Sekertaris Pengurus Daerah RELINDO (Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan) Kota Bogor sejak tahun 2013 hingga 2020. Selama periode tersebut, ia menduduki berbagai jabatan, termasuk Direktur Humas di Pengurus Pusat RELINDO dan Ketua Pengurus RELINDO Sumatera Utara.
Sebagai seorang akademisi dan relawan, Siddik terlibat dalam berbagai program nasional, seperti sosialisasi kerelawanan di kampus-kampus dan pelatihan mitigasi bencana. Ia juga berhasil menerbitkan buku berjudul 'Jejak-Jejak Kemanusiaan Sang Relawan' pada tahun 2020, membuktikan kualitasnya sebagai akademisi dan praktisi kemanusiaan.
Meskipun telah bertugas selama 7 tahun bersama RELINDO, semangat pengabdian Siddik tidak surut. Saat ini, ia masih aktif di bidang kemanusiaan, lingkungan hidup, dan pendidikan, serta menjabat sebagai Koordinator Relawan Pemetaan Desa, Indonesia Mapping Community (IMC) Sumatera Utara, dan anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana Sumatera Utara.
Selain itu, Siddik berhasil mendirikan dan mengelola Komunitas Pohon Inspirasi, yang telah membantu 90 anak yatim dan dhuafa dengan membangun sekolah pohon inspiratif. Dedikasinya terhadap bangsa juga tercermin dalam pendirian Rumah Tahfizh dan Rumah Qur'an di Medan dan Deli Serdang. Buku berjudul 'Ketika Pohon Bersujud' yang ditulisnya menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang.
Pengabdian Siddik Thoha, baik di bidang kemanusiaan maupun pendidikan, mendapat perhatian luas, termasuk liputan dari stasiun televisi nasional dan media berita terkemuka. Pengabdiannya tersebut diakui dengan berbagai penghargaan, termasuk Satya Lencana XX Tahun dari Presiden Republik Indonesia pada tahun 2021, serta penghargaan lainnya seperti 'Best Presenter' dari the 5th International Conference on Agriculture, Environment, and Food Security (the 5th IC-AEFS 2021).
Melalui dedikasinya yang tak kenal lelah, Siddik Thoha mengajarkan bahwa inti dari pendidikan adalah pengabdian. Bagi Siddik, kebahagiaan yang dirasakan melalui pengabdian adalah hal yang paling berharga. Siddik tidak hanya menginspirasi semangat pengabdian, tetapi juga merupakan contoh nyata dari ketulusan hati.
Editor : Ifan Jafar Siddik