get app
inews
Aa Text
Read Next : Waketum Jokman: Kaesang Bukan Pejabat Publik Mana Mungkin Gratifikasi

Pidato Jokowi soal RAPBN 2022 Tak Singgung Gaji PNS

Senin, 16 Agustus 2021 | 12:23 WIB
header img
Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam sidang tahunan di MPR/DPR/DPD, Senin (16/8/2021). (Foto: Setpres)

JAKARTA, iNews.id - Belanja negara ditargetkan Rp2.708,7 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2022. Namun, gaji PNS tak disinggung dalam proyeksi itu.

Target belanja negara dalam RAPBN 2022 disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraan di DPR, Jakarta, Senin (16/8/2021).

Perinciannya yaitu belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.938,3 triliun, transfer ke daerah dan dana desa senilai Rp770,4 triliun, anggaran kesehatan sebesar Rp255,3 triliun atau 9,4 persen dari belanja negara.

Kemudian, anggaran perlindungan sosial dialokasikan sebesar Rp427,5 triliun. Untuk peningkatan produktivitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) disiapkan anggaran pendidikan mencapai Rp541,7 triliun.

"Pembangunan SDM tetap menjadi agenda prioritas kita. Indonesia harus bisa memanfaatkan bonus demografi dan siap menghadapi disrupsi teknologi," kata Jokowi, dalam pidato kenegaraan perihal keterangan RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2022 beserta Nota Keuangannya, Senin, (16/8/2021). 


Dia menambahkan, Indonesia harus menyiapkan SDM yang produktif, inovatif, dan berdaya saing global dengan tetap mengamalkan nilai-nilai Pancasila, berakhlak mulia, dan menjaga jati diri budaya bangsa.

Sementara pembangunan infrastruktur dianggarkan Rp384,8 triliun. Pembangunan infrastruktur diarahkan untuk mendukung penguatan penyediaan pelayanan dasar, mendukung peningkatan produktivitas melalui infrastruktur konektivitas dan mobilitas. 

Selain itu, penyediakan infrastruktur energi dan pangan yang terjangkau, andal, dan memperhatikan aspek lingkungan, serta pemerataan infrastruktur dan akses teknologi informasi dan komunikasi.

Jokowi menuturkan, untuk mendukung target pembangunan infrastruktur, strategi memadukan anggaran dengan bauran pendanaan atau blended finance akan terus dilakukan.

"Skema KPBU menjadi model pembiayaan yang terus ditawarkan. Bauran pendanaan antara Kementerian/Lembaga, BUMN, dan swasta akan terus diperkuat," ujarnya.

 

Editor : ZenTeguh

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut