Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Trust Indonesia Sebut Sebagai Bentuk Dukungan Politik

JAKARTA, iNewsBogor.id - Seolah ingin menjawab keraguan publik terkait hubungan keduanya, Prabowo dan Megawati akhirnya menggelar pertemuan silaturrahmi pasca Idul Fitri di Jalan Teuku Umar (kediaman Megawati-red). Pertemuan kedua tokoh politik ini diunggah Ketua Harian Partai Gerindra di akun media sosialnya.
Sontak pertemuan keduanya itu mengundang beragam tanggapan dari berbagai kalangan baik politisi maupun akademisi setelah sempat mengundang tanda tanya.
Terkait “Pertemuan Teuku Umar” tersebut, Direktur Riset Trust Indonesia, Ahmad Fadhli menyebut hal itu menjadi terang benderang menjawab keraguan banyak pihak tentang hubungan baik kedua tokoh ini.
“Di mata publik, akhirnya menjadi sangat jelas bahwa komunikasi Mega-Prabowo baik-baik saja dan besar kemungkinan tidak sulit bagi Mega dan PDIP untuk mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran,” kata Fadhli dalam keterangan tertulis pada media, Kamis (10/4/2025).
Menurut Fadhli, pertemuan ini menjadi menarik karena secara bersamaan terjadi tekanan global (tarif Trump) atas ekonomi Indonesia yang memicu kekhawatiran adanya potensi krisis dan lain sebagainya. Prabowo tentu butuh dukungan politik Megawati agar bersama-sama mampu menjaga situasi nasional yang kondusif.
“Sebab dalam situasi ekonomi yang sulit ini, Prabowo justru membutuhkan dukungan politik yang solid. Pada masa ini, dukungan politik Mega dan PDIP jelas sangat penting dan bernilai,” tukasnya.
Meskipun demikian, ada rumor yang menyebut Mega-Prabowo juga melakukan deal politik. Salah duanya terkait pergantian Kapolri dan penghentian kasus Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
“Dua deal politik tersebut yang menjadi salah satu komitmen PDIP untuk mendukung pemerintahan Prabowo,” ungkap Fadhli.
Mulusnya agenda pertemuan Mega-Prabowo ini, lanjut Fadhli, tentu akan berpengaruh pada bandul hubungan Prabowo-Jokowi. Sebab, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya; interaksi ketiganya ini memang saling membelakangi. Jika hubungan Prabowo-Jokowi menguat, maka bandul hubungan Prabowo-Mega akan merenggang. Begitu juga sebaliknya.
Dengan demikian, pertemuan Mega-Prabowo ini akan menandakan babak baru hubungan Prabowo-Jokowi. Dan, perkembangan ini akan tampak nanti saat Prabowo berpulang ke Indonesia dan mengakhiri kunjungan internasionalnya ke Timur Tengah.
“Prabowo tentu harus pandai pandai mengelola dinamika hubungan diantara Mega-Jokowi. Kecerdasan interaksi Prabowo menghadapi elite politik nasional, akan menjadi faktor kunci selamat pemerintahan Prabowo-Gibran dari instabilitas politik dan krisis ekonomi,” tutup Fadhli.
Editor : Furqon Munawar