BOGOR - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) merekomendasikan kereta AGT dan kereta gantung dalam kajian awal mengatasi kemacetan di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. Tetapi, salah satu konsekuensi yang timbul jika harus membangun moda transportasi massal berbasis rel di kawasan Puncak adalah biaya yang cukup besar.
Direktur Prasarana BPTJ Jumardi mengatakam dari kajian yang dilakukan BPTJ menyebut pembangunan moda berbasis rel menuju Kawasan Puncak dengan kombinasi Kereta AGT dan Kereta Gantung membutuhkan biaya tak kurang dari Rp 7,31 trilyun.
Jumlah tersebut terbagi atas pembiayaan pembangunan kereta AGT sebesar Rp 6,32 trilyun dan kereta gantung hampir Rp 1 trilyun. Jumlah sebesar itu belum termasuk pembebasan lahan yang diperkirakan membutuhkan sebesar Rp 693 milyar.
"Karena bentuk kajian awal ini adalah Outline Business Case maka sudah muncul perhitungan awal kemungkinan proyek dapat melibatkan investasi swasta dengan skema KPBU," ucap Jumardi.
Editor : Hilman Hilmansyah