Manuskrip Al-Quran Terpanjang Hasil Karya Ponpes Modern Sahid Bogor Pecahkan Rekor MURI

“Saat saya mengunjungi museum kaligrafi di sana, saya mendapat saran dari salah satu penasihat pemerintah untuk membuat karya tulis Al-Quran yang bisa memecahkan rekor. Ide itu kemudian kami bawa pulang dan mulai diwujudkan di pesantren,” ujarnya.
Menurut Sri Bimastuti, penulisan manuskrip ini melibatkan sekitar seribu orang, termasuk santri, guru, pengurus, hingga karyawan pesantren. Penulisan menggunakan khot Hijazi awal, yaitu gaya tulisan Al-Quran pada masa awal Islam yang belum memiliki tanda baca seperti Al-Quran modern.
“Penulisan dilakukan dengan tinta khusus untuk Al-Quran dan menggunakan pena dari bambu. Ini juga menjadi upaya kami melestarikan bentuk mushaf kuno,” tambahnya.
Sri Bimastuti berharap, capaian ini bisa memotivasi pesantren-pesantren lain untuk terus berkarya, khususnya dalam bidang literasi dan seni kaligrafi Islam. “Kami bersyukur atas penghargaan ini. Semoga menjadi amal jariyah bagi semua yang terlibat,” tuturnya.
Pondok Pesantren Modern Sahid Bogor dikenal sebagai lembaga pendidikan Islam yang mengusung nilai keunggulan, budaya, dan keislaman. Pesantren ini berdiri sejak 25 tahun lalu dan terus berkembang dalam berbagai bidang pendidikan dan dakwah.
Editor : Furqon Munawar