get app
inews
Aa Text
Read Next : Anggota Dituding Atur Tender Proyek Bomang Rp33 Miliar, Gapensi Kabupaten Bogor Klarifikasi

Miris! Hanya Karena Tunggakan DSP, Link Kelulusan Siswa Kembar di MAN 4 Kabupaten Bogor Diblokir

Senin, 09 Juni 2025 | 22:45 WIB
header img
Tampak Depan MAN 4 Cigombong, Kabupaten Bogor. (Foto : Istimewa/UJG)

BOGOR, iNewsBogor.id - Nelangsa kini tengah dirasakan anak kembar Yuda dan Yudi, siswa Madrasah Aliah Negeri (MAN) 4 di Desa Cisalada Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor. Pasalnya, meski kelulusan sudah diumumkan pihak sekolah namun kedua siswa tersebut nasib kelulusannya belum menemui kejelasan.

Diketahui, karena keterbatasan ekonomi orang tuanya, dua siswa kembar Yuda dan Yudi belum melunasi tunggakan Dana Sumbangan Pendidikan ( DSP) sebesar Rp 12,250,000,-. Kendati keduanya sudah diberikan link kelulusan 2025 dari sekolah namun tak bisa dibuka alias diblokir.

Sementara keadaan sebaliknya dialami teman temannya yang telah melunasi DSP dimana link kelulusan dari sekolah dengan mudah bisa langsung dibuka dan dicetak sendiri oleh masing masing siswa.

Saat ditemui media, orang tua siswa kembar Yuda dan Yudi, Dede Kusmawan mengaku karena keterbatasan ekonomi ia keberatan harus membayar 12 juta lebih untuk membayar tunggakan DSP. Dede kerapkali mendatangi sekolah guna memohon keriganan biaya namun tak juga mendapat jawaban.

"Saya bukan tidak mau bayar tapi minta keringanan, sudah menemui ketua komite dan bendahara Komite namun tidak ada jawaban," ujarnya pada media.

Dede menambahkan, status kelulusan kedua putra kembarnya itu saat ini sangat dibutuhkan untuk keperluan melamar pekerjaan. Akibat belum mendapat kejelasan bukti kelulusan, kedua putra kembarnya tidak bisa melamar pekerjaan.

"Saya dulu sempat mengajukan minta keringanan pembayaran DSP karena bagi saya Rp 250 ribu perbulan memberatkan. Namun sudah ke desa maupun ke komite jawabnya habis kuota," tegasnya.

Belakangan, Dede merasa kaget ketika mau mengambil ijazah secara gratis. Iapun membawa uang sebesar Rp 2 juta guna mencicil DSP kedua anaknya. Namun tanpa pemberitahuan sebelumnya, ia tiba tiba diminta uang Rp 500 ribu untuk membayar infak pembangunan sekolah sehingga uang untuk membayar cicilan DSP berkurang tersisa Rp 1,5 Juta. "Saya kaget, saat saya kesekolah sebelum lulus mau bayar cicilan juga diminta infak yang akhirnya cicilan DSP anak berkurang," ungkapnya.

Dede kerapkali merasa shock seperti mendapat tekanan saat membaca pengumuman di WAG orang tua siswa yang meminta dirinya menyegerakan pelunasan DSP kedua putra kembarnya Yuda dan Yudi. Pasalnya, ia merasa memiliki keterbatasan ekonomi karena pekerjaaannya hanya sebagai kuli bangunan.

"Jujur saya bingung walaupun ada bahasa bisa musyawarah, namun bagi kami berat mengingat kisaran Rp 12 juta lebih jika ditanya ada uang berapa saya bingung," tambahnya.

Sambil mengutip narasi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang meminta setiap sekolah harus mengratiskan pengambilan ijazah meski ada tunggakan. Ia pun berharap ketentuan itu bisa berlaku di MAN 4 Bogor.

"Sekarang pak Dedi Mulyadi kan jelas kalau ada tunggakan dibayar sama pemerintah provinsi untuk sekolah swasta. Apalagi ini sekolah negeri walaupun ada tunggakan tinggal laporan ke provinsi,"pintanya.

Sementara itu saat dikonfirmasi media lewat percakapan telepon, pihak MAN 4 melalui Bendahara Komite Sekolah, Syarif membenarkan, jika semua siswa diberikan link kelulusan yang bisa langsung diakses. Sebaliknya jika tidak bisa diakses alias diblokir, maka siswa bersangkutan diperintahkan menemui bagian tata usaha sekolah.

"Iya memang benar semua siswa diberikan Link kelulusan 2025, agar masing masing siswa print sendiri. Namun jika tidak bisa dibuka silahkan menemui Bagian Tata Usaha sekolah untuk dibuka kan," kata Syarif.

Kejadian penahanan ijazah siswa oleh pihak MAN 4 bukan hanya terjadi kali ini saja. Tahun 2024 lalu, kasus penahanan Ijazah hanya karena tunggakan DSP dialami juga para siswa dengan modus yang sama.

Editor : Furqon Munawar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut