get app
inews
Aa Text
Read Next : Pulihkan Kawasan Puncak, KLH Tanam Ratusan Pohon di Lereng Gunung Gede Pangrango

Raja Ampat: Surga Kerapu Terancam Tambang, Ilmuwan IPB Beri Peringatan Keras!

Selasa, 01 Juli 2025 | 17:34 WIB
header img
Ikan kerapu tangkapan nelayan di pasar Kota Tual, Pulau Kei Kecil Maluku Tenggara. (Foto : Istimewa/DGB)

“Dalam budi daya, kualitas air yang menurun menyebabkan stres pada ikan, meningkatkan risiko penyakit, hingga kematian massal. Ini jelas merugikan secara ekonomi dan mengancam ketahanan pangan masyarakat pesisir,” tambahnya.

Gangguan dari lalu lintas laut kapal tambang juga disebut menjadi masalah. Kapal-kapal besar dapat merusak alat tangkap nelayan, memicu kebisingan yang mengganggu migrasi ikan, serta meningkatkan risiko pencemaran akibat tumpahan minyak.

Konflik ruang antara aktivitas industri dan perikanan tradisional pun tak terhindarkan.Prof Dietriech menjelaskan bahwa perlindungan ekosistem laut seperti di Raja Ampat adalah investasi jangka panjang bagi keberlanjutan ekonomi dan sosial masyarakat.

“Raja Ampat bukan hanya destinasi wisata dan pusat produksi kerapu dunia, tapi juga simbol penting dari upaya kita menjaga keseimbangan antara konservasi dan pemanfaatan sumber daya alam,” imbuhnya.

Editor : Furqon Munawar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut