BPJS Kesehatan Bantah Jadi Penyebab RSUD Kota Bogor Merugi, Ini Penjelasannya
Sambas menjelaskan, terdapat tiga tahapan proses klaim:
“Rata-rata pembayaran satu siklus klaim ke RSUD Kota Bogor setiap bulan berkisar antara Rp24 miliar hingga Rp26 miliar,” tambahnya.
Bahkan, lanjutnya, BPJS Kesehatan beberapa kali membantu percepatan pembayaran klaim pending dan susulan di luar siklus utama demi menjaga arus kas RSUD.
Sambas juga menyampaikan bahwa dua pekan lalu telah digelar rapat khusus pembahasan klaim RSUD Kota Bogor bersama Sekda, Dirut RSUD, BPKAD, dan OPD terkait. Dalam rapat itu, BPJS telah memaparkan progres penyelesaian dan pembayaran klaim hingga Juli 2025.
“Hari ini pun saya masih berkomunikasi dengan Pak Dirut RSUD. Beliau menyatakan kepada media bahwa BPJS membayar klaim secara lancar, bahkan beberapa kali memberikan uang muka saat klaim baru diterima,” jelas Sambas.
Ia menegaskan, hubungan antara BPJS Kesehatan dengan manajemen RSUD Kota Bogor dan rumah sakit mitra lainnya tetap harmonis. Keuangan BPJS juga masih stabil dan mampu membayar seluruh klaim yang diajukan.
Sebelumnya, RSUD Kota Bogor dilaporkan mengalami krisis keuangan serius. Pada 2024, utang rumah sakit ini mencapai Rp93 miliar. Rinciannya antara lain:
Dengan harta lancar hanya Rp80 miliar, RSUD Kota Bogor tidak sanggup menutup utang jangka pendeknya, sehingga mengalami defisit dan kerugian sebesar Rp35 miliar pada 2024.
Lebih parahnya, pada Juni 2025 utang RSUD Kota Bogor membengkak menjadi Rp104 miliar, yang semakin memicu kekhawatiran publik akan kemampuan keuangan RSUD dalam memenuhi kewajiban operasionalnya.
Editor : Suriya Mohamad Said