BOGOR - Kompetisi sepakbola Cucurak Cup U-45+ Kabupaten Bogor 2022, yang berlangsung pada Kamis (30/3/2022) di Stadion Pakansari, Cibinong, berakhir ricuh.
Kompetisi yang diikuti beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), BUMD, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Komite Olahraga Rekreasi dan Masyarakat Indonesia (KORMI) dan beberapa lembaga non pemerintahan di Kabupaten Bogor ini pun terpaksa dihentikan.
Penghentian kompetisi yang tinggal menyisakan beberapa laga ini dilakukan panitia setelah terjadi keributan antar pemain. Keributan ini terjadi saat laga antara tim DPRD dan Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bogor.
Keributan dipicu aksi salah satu pemain dari tim DPRD Kabupaten Bogor yang diduga memukul wasit. Pemukulan terjadi setelah pemain tersebut tidak terima dengan keputusan wasit.
Akibatnya, tim lawan yakni Apdesi Kabupaten Bogor, bereaksi dengan memprotes dan mempertanyakan alasan pemain dari tim DPRD memukul wasit. Namun, entah siapa yang memulai, keributan meluas dan hampir terjadi adu pukul antara pemaIn dari kedua tim.
Melihat situasi yang makin memanas, penitia penyelenggara mengevakuasi seluruh wasit ke dalam ruangan untuk diamankan. Panitia juga memutuskan untuk menghentikan kompetisi tanpa ada pemenang.
Bahkan, pengelola Stadion Pakansari memerintahkan agar lampu stadion dimatikan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Keributan juga sempat terjadi pada laga sebelumnya, yang lagi-lagi melibatkan tim Apdesi. Saat itu, tim yang beberapa pemainnya merupakan para kepala desa ini memprotes keputusan wasit yang memangkas perpanjangan waktu.
“Awalnya wasit memberikan tambahan perpanjangan waktu yang disepakati selama 15 menit. Tapi nyatanya wasit hanya memberikan waktu 10 menit. Ini yang kita protes,” kata Kades Cibanon Ujang kepada awak media usai laga.
Sementara, anggota DPRD Irman Nurchahyan yang ikut memperkuat tim wakil rakyat itu menuturkan, keributan awalnya dipicu oleh salah satu pemainnya yang memukul wasit. Namun, keributan meluas setelah tim lawan ikut terlibat dalam permasalahan itu.
Seharusnya, kata Irman, tim lawan tidak perlu ikut campur, karena hal tersebut merupakan masalah antara pemain dan wasit. “Ini sangat disayangkan, kenapa tim lawan ikut-ikutan,” ucap anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor ini.
Pasca insiden tersebut, panitia pelaksana Cucurak Cup U-45+ Kabupaten Bogor 2022 Sairan, saat dikonfirmasi membenarkan kompetisi ini dihentikan.
Menurut dia, kompetisi ini merupakan inisiatif dari beberapa orang untuk mengadakan pertandingan persahabatan sepakbola. “Pertandingan ini awalnya untuk menjalin silaturahmi antara lembaga sebelum puasa,” terang dia saat dikonfirmasi, Kamis (31/3/2022).
Sairan juga menyebut, dengan penghentian kompetisi ini maka diputuskan tidak ada satupun kesebelasan yang muncul sebagai juara.
Editor : Hilman Hilmansyah