Dituding Sarat Rekayasa, Para Aktivis Bogor Demo Desak Batalkan Tender Revitalisasi GOR Pajajaran
BOGOR, iNewsBogor.id - Aktivis Mahasiswa Bogor dan Gerakan Pemuda Tanpa Korupsi bersama menggelar aksi demo mendesak Pemerintah Kota Bogor untuk membatalkan tender proyek Revitalisasi GOR Pajajaran berlangsung pada Selasa (12/8/2025) sore.
Dalam orasinya, perwakilan pendemo, menegaskan telah menemukan indikasi kuat adanya rekayasa dokumen tender yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif. Dugaan itu bukan kelalaian administratif, tetapi pelanggaran hukum yang disengaja untuk mengunci pemenang tender pada pihak tertentu.
“Penyusunan dokumen lelang bersifat diskriminatif, informasi material dihilangkan, jadwal pengadaan diatur sedemikian rupa untuk menguntungkan pihak yang sudah dipersiapkan. Ini jelas melanggar asas transparansi, akuntabilitas, dan persaingan sehat,” ujar Koordinator Aksi, Rezal Ibrahim Harika.
Mereka menilai, proyek revitalisasi yang sejatinya diharapkan menghadirkan fasilitas olahraga representatif itu justru terancam menjadi “monumen pengkhianatan birokrasi” jika proses tender cacat tetap dilanjutkan. Selain berpotensi menurunkan kualitas pekerjaan, mereka juga khawatir anggaran publik akan membengkak akibat mark-up biaya.
Dalam pernyataan sikapnya, para aktivis menyampaikan empat tuntutan tegas: membatalkan total proses tender, melakukan audit forensik dokumen oleh APIP dan BPK, meminta KPK mengusut dugaan keterlibatan pejabat dan pihak swasta, serta memberikan sanksi maksimal tanpa pandang jabatan. Mereka juga meminta Pemkot Bogor mempublikasikan seluruh dokumen pengadaan agar masyarakat bisa mengawasi langsung.
“Uang rakyat bukan komoditas dagang dalam pasar gelap kekuasaan. Jika Pemkot tetap memaksakan tender ini, kami akan memaknainya sebagai pembiaran terstruktur terhadap praktik korupsi,” tegas Rezal.
Aksi demo massa sempat memanas diwarnai saling dorong pintu gerbang utama saat para pendemo berusaha menjebol pagar pintu gerbang namun berhasil diantisipasi puluhan aparat Satpol PP Kota Bogor yang berjaga jaga guna mengamankan aksi. .Beruntung Aksi yang melibatkan mahasiswa, organisasi masyarakat sipil tersebut berakhir kondusif tanpa tindakan anarkis.
Koordinatoir aksi Rezal Rezal Ibrahim Harika disela aksi mengajak publik untuk mengawal kasus ini secara kritis. “Korupsi bukan sekadar pelanggaran hukum, ia adalah dosa sosial yang menggerogoti martabat bangsa. Setiap pengkhianatan terhadap rakyat akan selalu ada perlawanan, dan kami berdiri di garis depan untuk memastikan perlawanan itu nyata,” pungkasnya.
Editor : Furqon Munawar