Warga Sentul City Keluhkan Bau dan Dugaan Pencemaran dari Recycle Centre
BOGOR, iNewsBogor.id – Program Sentul City Recycle Centre (SCRC) yang digagas untuk mewujudkan “Menuju Sentul City Zero Waste 2020” menuai sejumlah keluhan dari warga sekitar. Program pengolahan sampah yang dikelola PT Xaviera Global dan diresmikan Bupati Bogor saat itu, Ade Yasin, pada 15 Mei 2019 ini dinilai belum berjalan sesuai harapan.
Sejumlah warga di Kampung Sela Eurih, Desa Sumur Batu, dan Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengeluhkan bau sampah menyengat yang kerap tercium dari lokasi pengolahan. Mereka juga menyoroti dugaan penimbunan sampah dan pencemaran air.
“Kalau dulu tidak berbau seperti ini, sekarang baunya sangat menyengat, apalagi kalau sampah belum diangkut. Saat hujan, sampah juga sering hanyut ke sungai,” ujar seorang tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya, Rabu (28/8).
Selain dampak lingkungan, warga sekitar yang bekerja di SCRC mengeluhkan keterlambatan pembayaran upah.
“Ada beberapa orang sini yang masih kerja di sana, tetapi pada mengeluh karena gajinya hanya Rp70 ribu per hari dan kadang tertunggak sampai dua bulan,” jelasnya.
Keluhan serupa disampaikan A (39), warga RT 01/RW 12 Desa Karang Tengah. Menurutnya, bau sampah terasa hingga beberapa kilometer dari lokasi.
“Kami warga Karang Tengah merasa terganggu dengan bau sampah dari Sela Eurih, apalagi saat kemarau,” ungkapnya. Ia berharap pemerintah turun tangan untuk mengawasi aktivitas pengelolaan sampah tersebut.
Sementara itu, perwakilan PT Xaviera Global, Restu, membantah adanya masalah dalam pengelolaan sampah di kawasan Sentul City.
“Tidak ada keluhan dari warga. Kami di sini bertahun-tahun aman-aman saja,” ujarnya.
Restu menilai perhatian media seharusnya diarahkan pada masalah sampah liar di tempat lain. “Kalau mau bahas sampah, di Bogor ini banyak sampah liar. Urus itu dulu kalau memang peduli, jangan ganggu kami yang lagi kerja,” tambahnya.
Meski demikian, warga berharap manajemen SCRC menjalankan program sesuai janji awal, agar kawasan Sentul City benar-benar menjadi contoh pengelolaan sampah terpadu yang ramah lingkungan.
Editor : Ifan Jafar Siddik