get app
inews
Aa Text
Read Next : Penertiban Kios di Babakan Raya, IPB University Pastikan Langkah Sesuai Regulasi Pemkab

Camat Pematang Sidamanik dan Pangulu: Tak Ada Mahasiswi Sedang Lakukan Riset di Wilayah Sihaporas

Jum'at, 26 September 2025 | 17:07 WIB
header img
Camat Pematang Sidamanik dan Pangulu (Kepala Desa) Nagori Sihaporas membantah keberadaan mahasiswi IPB University, Bogor bernama Fenny Siregar yang dikabarkan sedang melakukan riset. Foto: Tangkapan Layar

SIMALUNGUN, iNewsBogor.id – Camat Pematang Sidamanik dan Pangulu (Kepala Desa) Nagori Sihaporas secara serentak membantah keberadaan mahasiswi IPB University, Bogor bernama Fenny Siregar yang dikabarkan sedang melakukan riset atau Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah tersebut. Penegasan ini muncul di tengah kabar dugaan pemukulan yang dialami FS.

Camat Pematang Sidamanik, Manganjur Lumbangaol, menegaskan bahwa selama seminggu terakhir, tidak ada satu pun surat permohonan KKN atau riset yang masuk ke Kantor Kecamatan dari universitas mana pun.

"Ditegaskan, sepanjang pengetahuan dalam satu minggu terakhir ini, tak satupun mahasiswi dari universitas manapun melakukan penelitian atau riset di wilayah Nagori Sihaporas yang resmi," ujar Manganjur Lumbangaol, Kamis (25/9/2025).

Ia menambahkan, hingga malam itu, Pemerintah Kecamatan tidak pernah menerima surat permohonan resmi riset dari Saudari FS.

Pangulu Tak Tahu Ada Penelitian

Pangulu Nagori Sihaporas, Jaulahan Ambarita, juga menyampaikan hal senada. Ia menegaskan tidak mengetahui adanya mahasiswi yang sedang melakukan penelitian di wilayahnya.

Menurut Jaulahan, mahasiswa yang akan melakukan riset atau KKN di desa umumnya harus membawa surat permohonan izin resmi dari kampus, ditujukan langsung ke desa, dan ditandatangani oleh pimpinan universitas (Dekan).

"Umumnya mahasiswa yang melakukan KKN juga harus datang ke Kantor Pemerintah setempat untuk menyerahkan permohonannya, sebelum akhirnya mendapatkan izin dari Kepala Desa setempat. Namun untuk Saudari FS, Pemerintah Nagori Sihaporas tidak pernah menerima surat permohonan dari universitasnya," tegas Jaulahan Ambarita.

Senada dengan otoritas lokal, Salomo Sitohang, Corporate Communication Head PT Toba Pulp Lestari (TPL), juga menegaskan bahwa perusahaan tidak pernah menerima surat permohonan riset resmi dari FS. TPL menyatakan, jika surat resmi diterima, perusahaan akan memastikan prinsip safety first bagi mahasiswa sesuai standar operasional prosedur (SOP).

Sementara itu Rektor IPB University, Arif Satria justru membenarkan adanya insiden pemukulan yang menimpa salah satu mahasiswinya, Feny Siregar, dari Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (KPM), Fakultas Ekologi Manusia (Fema).

Peristiwa itu terjadi saat Feny melakukan penelitian tugas akhir di kawasan Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (22/9/2025).

Dugaan pemukulan dilakukan oleh seorang petugas keamanan (satpam) PT Toba Pulp Lestari (TPL) ketika berlangsung unjuk rasa masyarakat adat Simalungun. Saat kejadian, Feny tengah melakukan riset dengan objek penelitian Lembaga Adat Keturunan Ompu Mamontang Laut di Desa Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik.

“Kami sangat prihatin pada kasus yang menimpa Saudari Feny. IPB University akan segera melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menindaklanjuti kasus tersebut,” ujar Arif dalam keterangan resmi, Rabu (24/9/2025).

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut