Menkeu Purbaya Kaget, 99% Busana Muslim di Indonesia Ternyata Impor dari China!
Purbaya juga berencana memanggil para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk bersama-sama mencari solusi memberantas produk ilegal yang membanjiri pasar nasional.
“Nanti saya panggil ke sini. Saya juga harus ketemu para pengusaha, termasuk dari Apindo,” ujarnya.
Fenomena membanjirnya pakaian asal China sudah terlihat jelas di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, Selasa (16/9/2025), mayoritas toko di Blok A Lantai 6 menjual pakaian impor baru, terutama dari China.
Dari segi harga, produk impor jauh lebih murah dibandingkan produksi lokal. Misalnya, kaos berkerah pria asal China dijual mulai Rp50.000 hingga Rp100.000 per potong, sedangkan produk lokal dibanderol antara Rp100.000–Rp150.000.
Untuk celana panjang pria, barang impor dijual sekitar Rp200.000, sementara buatan dalam negeri bisa mencapai Rp250.000 ke atas.
Menurut salah satu pedagang, Lisa, perbedaan harga dan kualitas membuat banyak pembeli lebih memilih pakaian impor.
“Kaos berkerah impor saya jual Rp50.000 per buah. Banyak yang cari karena bahannya halus dan murah,” ujarnya.
Kementerian Keuangan menilai perlu adanya perlindungan dan dorongan bagi industri lokal agar bisa bersaing, baik dari sisi harga maupun kualitas. Pemerintah juga tengah menyiapkan strategi pengawasan lebih ketat di jalur distribusi barang impor ilegal, terutama di sektor tekstil dan pakaian jadi.
Dengan langkah-langkah tersebut, Purbaya berharap industri busana muslim lokal bisa kembali berjaya di pasar domestik sekaligus menjadi pemain utama di pasar global.
Editor : Ifan Jafar Siddik