Arif Satria Pimpin BRIN, Janji Bangun Science Technopark di Setiap Daerah
BOGOR, iNewsBogor.id - Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si. sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025). Arif menggantikan Laksana Tri Handoko yang sebelumnya menjabat posisi tersebut.
Pelantikan Arif Satria dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 123 P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala BRIN. Dengan penunjukan ini, Presiden Prabowo menaruh harapan besar terhadap arah baru riset dan inovasi nasional.
Sekilas Tentang Kepala BRIN Arif Satria
Arif Satria bukanlah sosok asing di dunia akademik. Pria kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah, 17 September 1971 ini dikenal luas sebagai Rektor IPB University untuk masa jabatan 2023–2028. Sebelumnya, ia juga telah memimpin kampus tersebut pada periode 2017–2022.
Lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 1995 ini menamatkan studi Magister Sosiologi Pedesaan di kampus yang sama, kemudian melanjutkan pendidikan doktoral di Kagoshima University, Jepang, dengan fokus Marine Policy. Ia juga sempat mengikuti program akademik di University of British Columbia, Kanada.
Karier akademiknya dimulai saat ia menjadi dosen di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Kemudian, Arif dipercaya menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) periode 2010–2017.
Di bawah kepemimpinannya, IPB dikenal semakin inovatif dan terbuka terhadap pengembangan riset berbasis teknologi. Gaya kepemimpinan Arif yang tegas, visioner, namun humanis membuatnya dihormati di lingkungan kampus maupun kalangan akademisi nasional.
Ia dikenal dengan prinsip kepemimpinan yang kuat terhadap integritas. Salah satu kutipan terkenalnya berbunyi:
“Rumus kepercayaan adalah integritas ditambah kapabilitas, dikurangi kepentingan diri sendiri.”
Usai pelantikan, Arif menyampaikan komitmennya untuk memperkuat ekosistem riset nasional. Salah satu langkah strategisnya adalah membangun Science Technopark di setiap daerah di Indonesia, guna mendorong inovasi berbasis potensi lokal.
“Setiap daerah memiliki kekhasan dan kekuatan risetnya masing-masing. Tugas BRIN adalah memastikan potensi itu berkembang menjadi inovasi yang berdampak bagi masyarakat,” ujar Arif di Istana Negara.
Sebagai akademisi, Arif menekankan pentingnya sinergi antara inovasi, teknologi, dan kearifan lokal agar hasil riset bisa benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) merupakan lembaga pemerintah non-kementerian yang bertugas mengoordinasikan, melaksanakan, dan mengintegrasikan kegiatan penelitian serta inovasi nasional. Di bawah kepemimpinan Arif Satria, BRIN kelak diharapkan mampu menjadi motor penggerak kemajuan sains dan teknologi di Indonesia.
Editor : Furqon Munawar