BogorRaya, iNews.id - Sejumlah 30 sampel dari warga Perumahan Griya Melati, Bubulak Kota Bogor yang terdeteksi positif Covid-19 diambil untuk dilakukan whole genome sequencing (WGS). Upaya Ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya virus varian baru dalam kasus covid-19 di perumahan tersebut.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno menjelaskan, WGS adalah teknik komprehensif yang digunakan dalam proses pengurutan sekuens DNA untuk mendeteksi ada tidaknya varian baru covid-19.
"Kami mengambil 30 sampel dari pasien positif Griya Melati yang CT (Cycle threshold) di bawah 30 untuk diperiksa di Litbangkes Kemenkes," kata Retno dalam keterangannya seperti dikutip sindonews.
Cycle Threshold (CT), lanjut Retno, merupakan nilai dari hasil tes PCR yang semakin tinggi angkanya semakin kecil kemungkinan penularan virus. Di mana, jika angka CT yang mendekati angka 30 biasanya jumlah virus sudah minim atau sudah tidak infeksius.
"Jadi dari puluhan orang, hanya 30 orang yang memenuhi syarat untuk diambil sampel," ujarnya.
Retno menambahkan, hasil genome sequencing itu diperkirakan akan keluar sekitar 1-2 pekan ke depan. Prosesnya memang lebih lama dibanding tes PCR. "Mungkin 2 minggu, bisa juga lebih. Kami belum bisa menentukan. Nanti dilaporkan," pungkas Retno.
Seperti diketahui, kasus penularan covid-19 di Perumahan Griya Melati, Kota Bogor terus mengalami penambahan. Sampai saat ini, tercatat sudah ada 60 warga di perumahan tersebut yang terpapar covid-19.
Masifnya penularan membuat Satgas Covid-19 melakukan karantina wilayah atau pengetatan di perumaha tersebut. Warga yang positif terutama memiliki gejala telah dievakuasi ke pusat isolasi di Pusat BPKP Ciawi, Kabupaten Bogor.
Editor : Hilman Hilmansyah