Di pusat resor ini pernah menjadi tempat taman keluarga dan kolam renang. Namun pada 2005 dirobohkan dan diganti menjadi bar dan kelab malam. Alih-alih menjadi kawasan kaum telanjang, belakangan lokasi ini lebih banyak dikunjungi oleh mereka yang gila seks. Cap d'Agde pun akhir dikenal menjadi ibu kota seks karena muncul klub pertukaran pasangan, hotel cabul, dan sebagainya. Wisatawan yang gila seks bisa datang ke kelab malam di sini untuk pesta telanjang.
Mereka juga bisa berenang telanjang di kolam renang hotel hingga larut malam. Kawasan ini juga pernah diserang dan dibakar pada 2009. Pelaku diduga merupakan kaum naturis (kaum yang ingin lebih dekat dengan alam dengan telanjang) yang tidak suka dengan kehadiran para penggila seks. Kini, wisata di kawasan ini hancur akibat pandemi Covid. Hampir 100 wisawatan dinyatakan positif. Pada Agustus 2021 lalu, dua karyawan juga dinyatakan positif Covid seusai pesta cabul.
Dilansir dari Mirror, selama pandemi Covid-19, banyak wisatawan yang tak patuh peraturan. Di antaranya penggunaan masker dan jaga jarak sosial. Pembatasan yang diberlakukan juga semakin memperparah kondisi wisata di kawasan ini. Seorang pelaku bisnis di sini mengaku memiliki 800 karyawan. Sebanyak 300 orang di antaranya terpaksa diberhentikan. "Saya telah kehilangan 80 persen bisnis. Sekarang banyak orang tidak berminat untuk bersenang-senang," ujarnya.
Editor : Hilman Hilmansyah
Artikel Terkait