Bogor, iNews.id – Para santri dan pengurus salah satu pondok pesantren di wilayah Bogor Selatan, Kota Bogor akan menjalani PCR Swab Test. Hal tersebut disampaikan Wali Kota Bogor Bima Arya.
"Saya perintahkan seluruhnya (Santri dan Pengurus Ponpes) untuk dilakukan PCR Swab Test, karena belajar dari pengalaman-pengalaman perumahan griya melati," ungkap Bima Arya, Minggu (6/6/2021).
Bima Arya sudah memerintahkan Tim Satuan Tugas Penangan COVID-19 untuk melakukan PCR Swab Test terhadap para santri dan pengurus ponpes.
Dia menjelaskan, pada kasus Perumahan Griya Melati meskipun hasil rapid antigennya negatif ternyata hasil PCR positif. "Karena itu kita ulang lagi, hari ini seluruhnya 420 santri, 9 ustadz-ustadzahnya, pembimbingnya itu di PCR, sehingga besok keluar hasilya," kata Bima.
Bima Arya menyebutkan, Satgas COVID-19 sudah mendirikan posko gabungan di salah satu Ponpes di Bogor Selatan, Kota Bogor. "Aktivitas pesantren semuanya ditutup total, tidak boleh keluar masuk. Yang sudah di dalam tidak boleh keluar dan yang di luar juga tidak boleh masuk," katanya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, saat ini 20 orang yang dirawat di pusat isolasi BPKP dan semuanya dibawa oleh keluarga. "Kita antisipasi apabila ada tambahan positif, akan dikordinasikan di BPKP juga," ujarnya.
Sementara itu, untuk pengawasan pihaknya telah berkordinasi dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bogor untuk mendata santri-santri yang pulang dari kampungnya untuk kembali di PCR dulu. "Kalau untuk di Bogor sebelum pembelajaran tatap muka itu kita maksimalkan untuk PCR," jelasnya.
Klaster Griya Melati
Untuk kasus COVID-19 klaster perumaha Griya Melati, pihaknya telah melaksanakan observasi dan penanganan dari 96 yang terpapar saat ini tinggal 6 orang yang belum sembuh. "Alhamdulilah sudah 90 warga Griya Melati yang positif dinyatakan sembuh. Untuk kemudian di isolasi selama 5 hari," jelasnya.
Adapun bagi yang masih menjalani isolasi di gedung BPKP dijadwalkan kalau progresnya baik, maka pada Rabu (9/6/2021) diperbolehkan pulang. "Ada perubahan status menyusul banyaknya yang sembuh," tegasnya.
Editor : Hilman Hilmansyah
Artikel Terkait