"Kita ketahui bahwa dikalangan dan lingkungan kampus kita telah mewarisi berbagai faham radikal dimana data dan hasil penelitian menunjukkan bahwa kaum intelek atau akademisi, banyak yg menjadi pelakunya", ungkapnya.
Kampus dan radikalisme bukan lembaran baru. Seperti strategi idiologi lain, kelompok radikal tidak akan mengabaikan peran kaum terpelajar dan akademisi kampus untuk direkrut. Strategi ini dipandang jitu, maka berlaku ‘teori domino’, pegang yang ‘otak’ dulu, maka yang ‘otot’ akan tersodok, lanjut Soffa.
Sementara itu Kaprodi FAI UIA Dr. Sutiono, AZ. menekankan bahwa moral sangat penting dalam mengawal kemerdekaan.
Foto : iNewsBogor.id/ist.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait