Namun, setelah perkenalan yang disiarkan televisi, para reporter diantar keluar dan kedua pemimpin itu diharapkan melanjutkan panggilan video satu lawan satu, tanpa orang lain yang menemani.
Menurut koresponden saluran Russia 1 yang melaporkan dari Kremlin, Putin meminta penerjemahnya duduk di ruang terpisah untuk mematuhi “format satu lawan satu yang ketat” dari pertemuan tersebut.
Biden, sebaliknya, memiliki banyak teman. Satu foto Gedung Putih yang dirilis setelah panggilan itu menunjukkan penerjemah, serta Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken, Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan, dan Direktur Senior NSC untuk Rusia Eric Green duduk di Ruang Situasi bersama Biden.
Yang paling lucu dari pertemuan itu adalah Biden dan para ajudannya justru "dikepung" oleh Putin di semua sisi, karena setiap layar di ruangan Biden itu menampilkan wajah Putin di saluran online.
Gedung Putih mengatakan Biden telah menyuarakan “keprihatinan mendalam” atas Ukraina dan membahas ransomware dan “masalah regional seperti Iran.”
Sementara Kremlin mengatakan Putin menuntut jaminan non-ekspansi ke timur dari NATO yang dipimpin AS.
Setelah panggilan itu, Biden seharusnya menghubungi para pemimpin Inggris, Prancis, Jerman dan Italia, untuk memberi pengarahan kepada mereka tentang diskusi tersebut.
“Biden akan berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Kamis,” ungkap Sullivan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta