Pada saat yang sama, Paus Fransiskus mendesak dukungan untuk para migran dan mengatakan bahwa demokrasi terancam baik oleh populisme maupun pemerintah supranasional. Dia menyebut dokumen itu sebagai "anakronisme" dari "sekularisme yang dipermudah".
“Dalam banyak sejarah, banyak kediktatoran telah mencoba melakukannya. Pikirkan Napoleon: dari sana. Pikirkan kediktatoran Nazi, komunis,” kata Paus pada konferensi pers sekembalinya dari perjalanannya ke Yunani dan Siprus.
"Ini adalah gaya sekularisme yang encer, air suling. Tapi ini adalah sesuatu yang selama ini tidak berhasil," imbuhnya seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (8/12/2021).
Paus Fransiskus juga mengatakan bahwa Uni Eropa (UE) harus berhati-hati untuk tidak mengambil jalur kolonisasi ideologis, karena ini bisa berakhir dengan memecah belah negara dan menyebabkan UE gagal.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait