Rena menambahkan, beberapa dari pengunjung yang terjaring razia mengaku tidak memiliki waktu untuk mencari sentra vaksinasi. Tetapi, ada juga yang masih saja khawatir karena termakan oleh isu hoaks.
"Sempat kita tanya, pertama karena kesibukan mereka bekerja tidak sempat mencari sentra vaksin dan juga ada yang takut, ada yang percaya karena hoaks vaksin itu tidak baik dan lain-lain," ungkapnya.
Dengan begitu, vaksinasi dengan cara jemput bola ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang memang belum divaksin karena kesibukannya. Termasuk dalam upaya mendukung percepatan vaksinasi khususnya di Kecamatan Bogor Timur.
"Supaya sasaran Bogor Timur itu bisa 100 persen. Tapi memang kenyataan tidak semudah di lapangan karena yang kita vaksin ini tidak semua yang ber-KTP di Kecamatan Bogor Timur," pungkas Rena.
Editor : Hilman Hilmansyah
Artikel Terkait