Namun, sambung Muhadjir data itu cukup untuk menjadi modal awal sambil terus berjalan proses pengumpulan data-data, naskah akademik, kajian akademik melalui seminar-seminar, diskusi publik yang melibatkan akademisi, organisasi, sejarawan, komunitas dan sebagainya.
Setelah data itu dikumpulkan, kemudian direkonstruksi dari awal perjuangan kemerdekaan, pertengahan, hingga masa setelah kemerdekaan.
"Saya yakin kalau itu bisa disusun dengan sangat bagus bermanfaat, bukan saja bisa menjadi sebagai pahlawan nasional, tapi juga bisa memperkaya khasanah sejarah menjelang dan setelah kemerdekaan di Indonesia," ujarnya.
Pendalaman tentang sosok KH. Sholeh Iskandar ini penting untuk terus didalami peranannya melalui kajian dan riset yang kemudian dihasilkan sebuah rekomendasi penyusunan dari sejarahwan atau akademisi.
"Nah, nanti akan terus terungkap dan pasti terungkap mutiara-mutiara dari Kiai Sholeh Iskandar. Jadi Jawa Barat memang memiliki peran yang besar dan krusial, terutama ketika Indonesia ingin menyatukan kembali setelah terpecah saat sebelum kemerdekaan," katanya.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait