"Saya berharap hilirisasi yang diminta Presiden dan Wakil Presiden kemarin itu bisa diwujudkan minimal 15-20% dari komoditi yang ada. Kalau itu terjadi, kau langsung dongkrak kesejahteraan rakyat," kata Mentan.
Hal serupa juga dikatakan oleh Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Andi Nur Alamsya. "Sesuai dengan arahan Bapak Menteri, Dirjenbun berupaya aktif untuk meningkatkan produktivitas komoditas perkebunan. Dilakukan dalam rentang jangka waktu panjang dan pendek," kata Dirjenbun Andi Nur Alamsyah.
Peningkatan produksi dalam skema jangka panjang dilakukan dengan pengadaan logistik benih dan pengembangan kawasan melalui perluasan area, peremajaan, dan rehabilitasi. Sedangkan untuk jangka pendek dilakukan dengan pengembangan wilayah melalui intensifikasi. Peningkatkan produksi dilakukan dengan mengoptimalkan agroinput untuk optimalisasi lahan perkebunan.
"Pada satu sisi yaitu dihilirnya perlu ditingkatkan penanganan pascapanen dan pengolahan hasil komoditas perkebunan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saingnya," kata Dirjenbun.
Foto : iNewsBogor.id/ist.
Salah satu program unggulan Ditjenbun tahun 2022 adalah nursery komoditas pertanian seperti kelapa, kopi, dan jambu mede. Ditjenbun meluncurkan pusat nursery kelapa di Kabupaten Batang, Jawa tengah pada tanggal 20 Januari 2023 lalu untuk menampung 20 juta bibit. Program nursery kelapa ini dilakukan untuk mendukung pengembangan benih unggul dan percepatan swasembada benih nasional.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait