Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, sebelum puncak HPN pada 9 Februari, panitia HPN juga telah menyiapkan berbagai kegiatan menarik. Dimulai pada Selasa 7 Februari dengan kegiatan workshop digital di Kampus USU, seminar dan workshop Adinegoro dan media sustainability di Hotel Grand Mercure Medan, Anugerah Kebudayaan di Hotel Santika Dyandra Medan, serta program Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) di Hotel Khas Parapat.
"Dilanjutkan pada Rabu, 8 Februari digelar seminar internasional trade, tourism, and investment forum for North Sumatera di Hotel Adimulia, Konvensi Media Massa di Ballroom Hotel Grand Mercure, Seminar olahraga dan Rakernas di Hotel Santika Dyandra. Kemudian seminar dana perimbangan pusat dan daerah di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30, Medan," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum FKPPI dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, selain menjadi sebuah industri, media massa juga menjadi representasi institusi publik dan sekaligus institusi sosial. Media massa tidak sekedar menjadi sarana penyebarluasan informasi, tetapi juga merepresentasikan fungsi kontrol, fungsi kritik, sekaligus memberikan ruang bagi partisipasi publik. Dengan jangkauan dan tingkat
aksesibilitas yang luas, media massa juga mempunyai peran strategis untuk membentuk opini publik, sebagai dinamisator dan mobilisator sosial, sekaligus akselerator perubahan.
"Tidak heran jika wartawan mempunyai kedudukan strategis dalam industri media, baik dalam memberi warna dan corak pemberitaan, maupun dalam merekonstruksi persepsi dan opini publik yang dibangun dari sumber informasi yang berkualitas dan dapat dipercaya. Peran media dalam menyajikan informasi yang akurat, objektif, dan berimbang, pada gilirannya akan mendorong terwujudnya masyarakat yang sehat, yaitu masyarakat yang melek informasi dalam makna yang sebenarnya," pungkas Bamsoet.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait