Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bogor Waito Wongateleng yang diwakili oleh M. Ahega menyampaikan bahwa Kejaksaan merupakan bagian dari institusi penegak hukum. Ahega juga menyampaikan bahwa program Jaksa Masuk Sekolah adalah untuk mengedukasi pelajar tentang hukum agar tidak ada pelajar yang melanggar hukum. Dan untuk melayani masyarakat mengenai informasi tentang hukum, Kejaksaan Negeri Kota Bogor memiliki pelayanan gratis tentang edukasi hukum.
"Peran Kejaksaan adalah yang melakukan penuntutan atas tindakan pindana. Apa bedanya sama Hakim? Hakim di pengadilan yang menentukan keputusan tindakan hukum. Kami ingin pelajar sadar hukum, kenapa? Karena saya sudah mengusut ratusan kasus hukum dan masih ada kalangan anak-anak di bawah usia di bawah 18 tahun yang melanggar tindak pidana hukum," jelasnya.
Terakhir, Pimred Radar Bogor dan Wakil Bendahara PWI Kota Bogor Lucky Lukman Nul Hakim mengajak kepada seluruh pelajar untuk tidak berbagi hal-hal yang hoaks atau palsu. Dan bahaya berita hoaks bisa memecah belah bangsa dan menimbulkan keresahan. Lucky berharap, Jurnalisme Remaja diharapkan dapat meningkatkan kepekaan generasi muda atas berita palsu.
"Saat ini siapa pun bisa berbagi informasi, teurtama kawan-kawan pelajar yang berada di tengah-tengah masyarakat, untuk itu saya berharap kawan-kawan pelajar bisa mengetahui berita hoaks dan menangkalnya. Dan kami, sebagai berita dan media, biasanya melakukan kroscek yang berlapis untuk memastikan validasi berita," ungkapnya.
Turut hadir dalam kegiatan Safari Jurnalistik Koordinator Wilayah III Jawa Barat H. RM Danang Donoroso, Ketua PWI Kota Bogor Arihta Utama Surbakti didampingi jajaran pengurus PWI Kota Bogor dan Ketua PHRI Kota Bogor Yuna A. Lahay.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait