Kisah Raden Saleh Pelukis Terkemuka Asal Bogor Membangun Masjid di Jerman 

Tim iNews.id
Raden Saleh Syarif Bustaman pelukis terkemuka asal Indonesia meninggal dunia dan karya-karya seninya pada April 1880. (Foto: (Wikimedia Commons/Collectie Stichting Nationaal Museum van Wereldculturen)

RADEN Saleh Syarif Bustaman pelukis terkemuka asal Indonesia meninggal dunia dan karya-karya seninya pada April 1880.

Dia wafat dan dimakamkan di Bogor. Sementara kediamannya di Jalan Juanda, Kota Bogor enjadi gedung Direktorat Jenderal Pajak Kota Bogor. 

Dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Raden Saleh mendapat "Piagam Anugerah Seni sebagai Perintis Seni Lukis di Indonesia" pada tahun 1969. 

R Saleh Syarif Bustaman, putra Sayid Husein bin Yahya, dilahirkan di Semarang (1811). Sebagai cicit Sayid Abdullah Bustam dan putra Sayid Husein bin Yahya, Raden Saleh selama di Maxem, Jerman, mendirikan sebuah musala bertuliskan basmalah dalam bahasa Jerman dan Jawa. 

"Salah satu peninggalannya adalah sebuah masjid berukuran 5x5 meter, yang dikenal dengan 'masjid biru', mengacu pada warna langit-langit hotel. Terletak di salah satu bukit yang rimbun, masjid berukuran 5x5 meter ini direnovasi pada 1998 untuk memperingati 150 tahun pembangunannya," kata Irwan H, penggiat sejarah yang tinggal di Jakarta.  

Setelah cerai dengan istri pertamanya, ia kemudian menikahi wanita muslimah keturunan ningrat. Di dekat kediamannya itu, pada 1860, ia membangun surau. Setelah beberapa kali tergusur, surau tersebut kini berada di tepi Kali Ciliwung, di Jalan Raden Saleh yang dikenal dengan nama Masjid Cikini yang dapat menampung 1.000 jamaah. 

Selain sebuah masjid mungil, kenangan R Saleh lainnya terhadap Jerman adalah kediamannya yang kini menjadi RS Dewan Gereja Indonesia Cikini, Jakarta Pusat. Di kediamannya yang sangat luas, ia membangun 'istana' dengan meniru gaya Istana di Coburg, Jerman. 

"Memasuki Rumah Sakit DGI 'Cikini', Jakarta Pusat, melalui pintu gerbangnya di Jalan Raden Saleh terdapat sebuah gedung besar seperti layaknya sebuah istana. Gedung berlantai dua yang sebagian temboknya bercat putih, merupakan barang langka di Ibu kota. Gedung tersebut bekas kediaman pelukis Raden Saleh (1811-1880),"ungkapnya.

Editor : Vitrianda Hilba Siregar

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network