"Persembahan HJB tahun ini digarap dengan konsep tari yang atraktif dinamis dan artistik. Sebanyak 25 penari nama garapan tari Nyi Mas Putri Kararas Sari yang berarti karya Motekar barang bekas. Jadi pakaian kostum aksesoris yang digunakan itu semua terbuat dari barang limbah," katanya.
Hal itu lanjut Abdurrahman dilakukan sebagai perwujudan kebahagiaan warga Bogor Selatan untuk menjaga Adipura dan peduli terhadap lingkungan.
"Aksesoris pusaka kujang dan gunungan, bahwa Bogor Selatan identik sebagai pusat dayeuh sejarah yang kaya atas peninggalan kerajaan Pajajaran dengan alam yang indah, hijau, asri, bersih di bawah kaki Gunung Salak. Hasil bumi yang subur dan UMKM yang maju dan berkembang di Bogor Selatan diusung pada jampana menjadi kebanggaan dan rasa syukur kepada yang telah menganugerahkan Bogor Selatan wilayah yang subur makmur," ujarnya.
Di akhir penampilan setiap kecamatan, dibagikan isi dari dongdang yang dibawa kepada masyarakat. Pembagian isi dongdang atau Jampana itu pun menjadi momentum yang ditunggu tunggu oleh masyarakat.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait