BOGOR, iNewsBogor.id - Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Bima Arya membuka dialog kebijakan nasional bertajuk 'Peningkatan Pengelolaan Sampah Perkotaan Menuju Kota Berkelanjutan'.
Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi APEKSI bersama CSEAS Indonesia dengan dukungan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ) dilaksanakan dalam rangkaian HUT ke-23 APEKSI di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (6/7/2023).
Menurut Bima Arya, masalah sampah memamg belum jelas penyelesaiannya. "Hari ini kita bangga sekali Indonesia jadi satu dari 20 negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Di prediksi 2045, sangat mungkin Indonesia masuk 5 besar ekonomi dunia. Tapi di saat yang sama, ada satu masalah yang belum jelas penyelesaiannya adalah soal sampah," ungkap Bima yang juga Wali Kota Bogor.
Ia menunjukan data, sekitar 70 persen lebih sampah ditimbun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), 15 persen tidak terangkut, yang didaur ulang mungkin 10-15 persen saja.
"Kondisi ini menjadi indikasi bahwa negara ini sedang mengalami darurat sampah. Belum lagi ada berapa kota yang TPA-nya bermasalah, tidak punya TPA, ditolak warga dan lain sebagainya. Belum lagi kesulitan mencari lahan TPS di Kelurahan atau RW," terang Bima.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait