Pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 ini merupakan hasil perjuangan Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, dalam meyakinkan FIFA setelah pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 sebelumnya.
“Tentu saja gembira, meski saya tidak kaget. Seusai Piala Dunia U-20 dibatalkan, saya sudah memprediksi Indonesia tak akan terkena sanksi berat FIFA. Bahkan yakin, proposal Piala Dunia U-17 dari PSSI bisa disambut FIFA, sejauh tak ada isu Israel,” kata Sigit kepada wartawan, Sabtu (24/6).
Menurut Sigit, FIFA melihat perkembangan sepak bola di Indonesia selama kepemimpinan Erick Thohir di PSSI. Hal ini terlihat dari stadion-stadion yang telah lolos uji kelayakan FIFA, penyelenggaraan dua pertandingan FIFA Matchday melawan Palestina dan Argentina.
“Jelas pejabat FIFA yang sudah berbulan-bulan berada di Indonesia sebelum Piala Dunia U-20, telah melihat potensi sepak bola kita. Infrastruktur standar internasional, antusiasme penonton terbaik di Asia, dan bisnis di sekitar sepak bola di Tanah Air sangat prospektif,” ucapnya.
“Tak mungkin FIFA menyia-nyiakan peluang ini. Tengok saja, di Piala Dunia kelompok usia manapun, penonton relatif sepi. Di Indonesia, bahkan Piala AFF U16 saja, stadion penuh,” sambungnya.
Sigit mengakui bahwa kepercayaan FIFA terhadap sepak bola Indonesia juga dipengaruhi oleh proposal "Garuda Mendunia" yang disampaikan oleh PSSI. Proposal tersebut menjadi alasan FIFA menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait