JAKARTA, iNewsBogor.id - Nama Pademangan menjadi sorotan publik setelah calon presiden 2024 dari PDIP, Ganjar Pranowo, melakukan blusukan dalam rangka safari politik di kawasan tersebut. Terlepas dari hal itu, nama Pademangan ternyata memiliki sejarah di kalangan masyarakat Betawi.
Bagi penduduk Jakarta Utara, kata Pademangan sudah menjadi hal biasa. Pademangan merupakan sebuah kelurahan di wilayah Jakarta Utara yang berbatasan dengan Kemayoran, Jakarta Pusat, secara geografis.
Pademangan juga bersebelahan dengan Teluk Jakarta di sebelah utara, Penjaringan dan Taman Sari di sebelah Barat, Tanjung Priok di sebelah Timur, serta Sawah Besar dan Kemayoran di sebelah Selatan.
Peta wilayah Pademangan di Jakarta Utara.
Konon, asal mula wilayah Pademangan dapat ditelusuri pada masa penjajahan Belanda dengan VOC. Pada waktu itu, daerah tersebut didiami oleh tokoh-tokoh pribumi Betawi yang memiliki pangkat Demang Betawi.
Oleh karena itu, nama tempat tersebut kemudian disebut Pademangan oleh masyarakat. Kata "Pademangan" sendiri terbentuk dari kata "Per-demang-an".
Penjelasan mengenai asal usul Pademangan, Jakarta Utara telah diungkapkan dalam buku berjudul 212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe karya Zaenuddin HM, yang diterbitkan oleh Ufuk Press pada Oktober 2012.
Buku tersebut menjelaskan bahwa pakaian yang dikenakan oleh para Demang Betawi tersebut mengacu pada busana adat Betawi, terutama untuk kaum pria. Busana tersebut memiliki bentuk yang mirip dengan jas, dengan kerah yang menyerupai baju koko.
Selain itu, pada bagian pinggang, mereka melilitkan sarung yang dilipat hingga mencapai paha atau lutut, sedangkan celana panjang yang mereka kenakan tetap terlihat.
Pada masa kolonial Belanda, busana ala Demang umumnya berwarna putih, namun kemudian mayoritas berubah menjadi warna hitam atau gelap.
Inilah sejarah singkat daerah Jakarta Utara yang memberikan nama Pademangan kepada tempat tersebut.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait
