“Biar petani dan warga bisa melihatnya sebagai contoh, seperti pengelolaan air atau pemanfaatan pupuk organik. Dengan lahan tersebut, masyarakat bisa meningkatkan hasil produksi berbagai komoditi pangan,” ujarnya.
Syahrul mengapresiasi terselenggaranya forum diskusi yang diinisasi atas kerjasama Kementerian Pertanian (Kementan) dan Perhimpunan Meteorologi Pertanian Indonesia (Perhimpi). Ia mengharapkan dari forum diskusi ini bisa tersusun program dan langkah aksi yang bisa digunakan dalam mengantisipasi El Nino.
“Kerjasama sangat penting untuk menentukan arah yang akan kita lakukan hari ini dan besok. Jajaran Kementan dan Perhimpi hadir, begitu juga kepala dinas dari berbagai daerah. Kita duduk bersama untuk mencari solusi terbaik,” terang Syahrul.
Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) sekaligus Ketua Umum Perhimpi Fadjry Djufry mengungkapkan diselenggarakannya forum diskusi ini bertujuan untuk menyusun rekomendasi yang strategis dan aplikatif untuk membantu pemerintah dalam merespon dampak El-Nino pada semua komoditas pertanian.
“Diharapkan ada rekomendasi yang implementatif sehingga tanam bisa terus dilakukan meski El Nino sedang melanda,” sebutnya.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait