Pengembangan Dermaga CT3 Pelabuhan Sabang bertujuan untuk menjadi bagian dari pelabuhan transhipment di wilayah Barat Indonesia dengan fasilitas lengkap, termasuk gedung administrasi, gudang, bangunan perawatan, tower kontrol pelabuhan, peralatan navigasi, serta fasilitas layanan dan kargo.
BPKS dan RITES melakukan pembahasan studi terkait pengembangan Dermaga CT3 Pelabuhan Sabang dan telah mencapai tahap penyelesaian studi kelayakan. Hasil studi tersebut telah diumumkan oleh pihak India dalam rapat yang diadakan di Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Diskusi akan terus berlanjut hingga mencapai tujuan bersama dalam pembangunan Sabang, terutama dalam pengembangan pelabuhan yang sesuai dengan standar internasional.
Berdasarkan hasil studi, juga disampaikan bahwa pengembangan pelabuhan kargo (transhipment) di Sabang sangat strategis dan memiliki beberapa keuntungan khusus, termasuk pengurangan biaya pembangunan karena lokasi dermaga secara alami berada di kolam yang cukup dalam untuk melayani kapal kargo besar tanpa khawatir terjadi sedimentasi. Hal ini tidak memerlukan biaya tambahan untuk pengerukan atau perawatan kolam.
"Posisi pelabuhan yang direncanakan di Sabang ini merupakan jalur sutranya perdagangan wilayat timur barat, tepatnya di lintasan area selat Melaka, tentunya akan memberi deviasi besar pada waktu dan jarak tempuh kapal dari/ke tujuan," ujarnya.
"Jarak dan waktu yang relatif pendek, jelas memberi profit yang lebih besar. Sebagai pertimbangan besar juga, kemacetan lalu lintas di Sabang ini juga lebih stabil dibandingkan dengan pelabuhan hub tetangga yang sudah jenuh dan sibuk. Sebagian besar kargo transhipment India yang ditujukan ke pelabuhan kawasan ini akan memiliki keunggulan jarak jika pelabuhan Sabang dipertimbangkan," imbuhnya.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait