Foodcourt Sempur, dari Tempat Kumuh Kini Jadi Lokasi Berdagang yang Nyaman dan Aman

Sazili Mustofa
Salah seorang pedagang di Foodcourt Sempur tampak nyaman dan rapi. Dulu, kawasan Sempur kumuh. Foto: Ist

Endang menjelaskan lebih lanjut, setelah dibangunnya foodcourt ini dirinya bisa berjualan dengan nyaman. Keuntungannya pun diakui sangat menarik. Sehari dirinya bisa berjualan puluhan porsi pempek. Selain itu dirinya bisa menjual hingga 2 dus Le Minerale kemasan botol 600ml dalam sehari di hari kerja, dan sampai 3 dus di akhir pekan. Sementara Solihat lebih fantastis penjualan soto mie-nya bisa tembus ratusan porsi saat akhir pekan. 

Yesi, pedagang nasi ayam bakar di Foodcourt Sempur juga mengaku senang bisa berjualan di tempat yang dibangun Mayora tersebut. “Kami pedagang pada prinsipnya senang dibangun tempat sebagus ini dan jadi mengutamakan menjual produk Mayoran dan Le Mineral,” ujarnya.  

Saat media berkunjung ke Foodcourt Sempur, di Jalan Sempur, Bogor Tengah yang pembangunannya rampung dan diresmikan oleh Wakil Walikota Bogor Dedie A. Archim pada 24 Desember 2022, terlihat suasana foodcourt yang nyaman, bersih dan rindang. 

Pengunjung terlihat menyemaraki area outdoor, indoor dan bahkan area river view di belakang foodcourt yang menghadap Sungai Ciliwung  yang semuanya terlihat nyaman dan bersih. Total ada 120 kios pedagang di dalam Foodcourt Sempur yang mayoritas pedagangnya adalah pedagang lama sebelum foodcourt dibangun dan warga sekitar.

Andri dan Jamhuri, dua pekerja muda yang tinggal di Jalan Baru Bogor dekat Sempur mengaku jadi lebih senang berkunjung ke Taman Sempur setelah ada pembangunan Foodcourt Sempur. “Tempatnya jadi lebih nyaman. Saya sering ke sini saat weekend untuk jogging atau sekadar duduk di foodcourt ini,” jelas Andri. 

Pun demikian dengan Jamhuri, temannya yang bersamanya sedang menikmati senja di hari minggu sebelum memulai aktivitas pekerjaannya kembali di hari Senin.  “Ini dulu tempat pedagang kaki limanya tidak teratur. Sekarang jadi rapi nyaman. Mantap Le Minerale bangun tempat ini,” ujar Jamhuri. 

Dihubungi terpisah melalui sambungan telepon, dosen Periklanan Universitas Muhamadiyah Jakarta,  Agus Hermanto menjelaskan, merek-merek AMDK baru seperti Le Minerale rupanya sangat aktif berkomunikasi alias branding. Tak hanya ke pengguna, tapi Le Minerale aktif menggenjot brandingnya hingga ke berbagai level saluran distribusi. 

Agus memaparkan, dalam strategi branding selain visi, dan misi, perlu juga eksistensi berkomunikasi ke pasar. Sebagai produsen, promosinya pun tak hanya ke masyarakat, tapi juga pasar jaringan distribusi yakni pedagang kecil, besar, wholesaler. 

“Nah, Le Minerale dengan memberikan  insentif yang lebih menarik ke jaringan distribusinya, sehingga mereka lebih tertarik memasarkan Le Minerale,“ jelas Agus. 
 

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network