JAKARTA, iNewsBogor.id – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia, pada kuartal II 2023, tumbuh 5,17 persen secara tahunan (year on year).
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebut, pertumbuhan ekonomi ini menjadi salah satu yang tertinggi di dunia, khususnya jika dibandingkan dengan negara-negara G20.
“Pertumbuhan ekonomi nasional kita di kuartal 2 mencapai 5,17 persen. Ini pertumuhan ekonomi tertinggi, salah satu tertinggi di dunia khususnya negara-negara G20,” ucap Bahlil dilansir Kamis (10/8/2023).
Bahlil mengatakan, infalsi Indonesia saat ini berada di bawah 4 persen. Dengan demikian, ekonomi Indonesia lebih unggul jika dibandingkan negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat.
Sekadar informasi, ada sejumlah indikator yang menjadi pemicu tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Antara lain, pertumbuhan ekonomi didorong oleh tingginya konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,23 persen.
Kemudian, investasi atau PMTB menguat 4,63 persen. Penguatan investasi ini didukung kebijakan struktural dan insentif dari pemerintah.
“Investasi kita mencatat di Kuartal II sebesar Rp349,8 triliun,” ucap Bahlil.
Indikator lain yang mendorong pertumbuhan ekonomi RI, yakni tingginya belanja pemerintah melalui APBN yang mencapai 10,62 persen.
Belanja pemerintah yang signifikan ini tentu mendorong kegiatan ekonomi Indonesia di saat kinerja ekspor minus 2,75 persen dan impor minus 3,08 persen, akibat perlemahan ekonomi global.
“Pertumbuhan ekonomi yang sama besarnya dengan kita itu cuma Cina, Indonesia, India. Yang lainnya di bawah kita semua,” tutur Bahlil.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait