APBN tidak akan langsung terimbas utang atas pengadaan KCJB bila PT KAI tak mampu membayar angsuran.
"(Bila KAI tak mampu bayar cicilan), pembayaran tidak akan langsung ke APBN juga karena masih ada PT PII (Penjaminan Infrastruktur Indonesia) sebagai perisai. Jadi memakai strategi mitigasi dengan ring fencing dan menyerap first loss basis," jelas Prastowo.
Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Biaya pengadaan KCJB membengkak atau cost overrun sebesar Rp 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 18,02 triliun.
Dengan ini, biaya total proyek yang berlangsung sejak 2016 ini mencapai 7,27 miliar dolar AS atau setara Rp 108,14 triliun.
Kendati demikian, dalam proposal proyek ini, China memberikan jaminan bahwa APBN tidak akan terbebani.
Editor : Lusius Genik NVL
Artikel Terkait