BOGOR, iNewsBogor.id - Genosida disaksikan jutaan mata dunia tengah terjadi di bumi Gaza Palestina membuat hati miris dan teriris. Terlebih lagi bagi anak-anak pelajar yang masih bersih dan polos. Sebagai bagian dari Gen-Z, kejadian yang ada di bumi Palestina terpampang nyata dan tersebar luas di tengah mereka, informasi dan fakta yang diputarbalik pun tak terelakkan mereka terima.
Dalam kedudukannya sebagai lembaga pendidikan, Sekolah Islam Terpadu At Taufiq Kota Bogor wajib memberikan para peserta didik pengarahan yang benar, pendampingan yang maksimal dan pendidikan yang lurus tentang bagaimana cara menyerap informasi yang benar, bagaimana mengekspresikan rasa sedih, marah dan kecewa yang anak-anak rasakan atas tragedi kemanusiaan di bumi Palestina.
Terinspirasi dari gerakan jutaan ummat manusia di Monas pada 5 November 2023 lalu, siswa-siswi Sekolah At Taufiq diberi kesempatan melatih diri sebagai warga negara Indonesia menyampaikan aspirasi menolak segala bentuk penjajahan di atas dunia dengan harapan bisa menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk berani speak up atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di belahan bumi Syam itu.
Para siswi Sekolah At Taufiq tak ketinggalan turut aksi didampingi guru. (Foto : Istimewa)
Aksi ini wujud nyata pendidikan yang ingin ditanamkan pada Penguatan Profil Pelajar Pancasila, sila kedua, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab.
Dalam orasinya, Ananda Fadhil, siswa kelas 9 SMPIT At Taufiq menyampaikan sepenggal sejarah bumi para Nabi. Bagaimana hubungan Palestina dengan ummat Islam.
“Sekarang Bumi Palestina sedang dijaga oleh rakyat Palestina dengan darah, harta, nyawa bahkan anak-anak mereka, dalam perjuangan sunyi sepi di tengah kemewahan hidup dunia. Bumi tempat kami berdiri menjadi saksi bahwa kami akan menyuarakan hak kalian wahai Al Aqsha. Seperti semut-semut yang membawakan setetes air untuk nabi Ibrahim ketika dibakar kemudian ditertawakan oleh binatang lain, maka kami tidak malu untuk menyuarakan kebenaran.” katanya dengan lantang.
Mewakili siswa siswi Sekolah At Taufiq, Ananda Ghanim Zhafran Wibowo (kelas 9 SMPIT At Taufiq), pun didapuk untuk menyatakan sikap dan seruan kepada teman-temannya sesama pelajar di kota Bogor;
- Mendukung kemerdekaan Palestina
- Mengutuk perbuatan penjajah Israel yang telah melakukan penghancuran dan genosida,
- Mendoakan saudara saudara kami di Palestina yang telah kehilangan masa kecil mereka, semoga mereka selalu tabah dan terus berjuang,
- Berusaha membangkitkan semangat sholat subuh berjamaah di Masjid, karena itulah yang ditakuti oleh bangsa yahudi,
- Menyerukan kepada teman-teman untuk menyisihkan uang jajan untuk dihadiahkan kepada saudara-saudara kita di Palestina sebagai bentuk cinta dan mengamalkan perintah Rasulullah, yaitu Tahaddu tahabbu (Saling memberi hadiahlah, niscaya kalian saling mencinta-red),
- Berkomitmen untuk memboikot produk-produk yang mendukung zionis Israel.Melihat tragedi kemanusiaan yang dialami rakyat Palestina di Jalur Gaza,
Ghanim juga mengutarakan keprihatinnya dengan para pemimpin dunia yang masih membiarkan kejahatan perang terus terjadi. Ia menyerukan pada semua kalangan untuk tetap terkoneksi dengan Palestina, karena Palestina adalah sebuah kisah heroik, nyata, panjang dan abadi untuk dicontoh.
"Carilah informasi mengenai Palestina dan sebarkanlah di media sosial kita masing-masing sebagai bentuk dukungan yang nyata”, demikian seruannya.
Aksi solidaritas dilanjutkan dengan mendengarkan paparan dari KNRP (Komite Nasional untuk Rakyat Palestina) di masjid At Taufiq Bogor. Semangat anak-anak dan para guru tidak surut walaupun acara berlangsung selama kurang lebih 2 jam dalam keadaan terik panas karena sesungguhnya perjuangan rakyat dan para pejuang Palestina telah menjadi contoh nyata bagi mereka.
Pada kesempatan ini, perwakilan siswa-siswi juga menyerahkan hasil pengumpulan donasi untuk Palestina sebesar Rp 11.000.000,- melalui KNRP dengan harapan donasi ini dapat digunakan sebaik mungkin untuk saudara-saudara di Palestina.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait