BOGOR - Warga Desa Citeureup, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor beberapa bulan terakhir merasa resah menyusul aktivitas pengolahan air limbah B3 yang dikelola perorangan di lahan bekas Kawasan Pabrik Kanisatex, yang sudah lama bangkrut.
Aktivitas pengolahan limbah B3 yang diduga ilegal tersebut mengakibatkan kerusakan lingkungan. Tidak hanya bau menyengat yang dirasakan warga, namun, kerusakan pada tanaman serta padang ilalang yang mati akibat ceceran cairan limbah dari tanki yang bocor, nampak dari tanaman yang menghitam seperti rona terbakar.
Seorang warga setempat Roni, yang mencoba mengambil sampel cairan limbah di lokasi tersebut dan melarutkannya di air yang berisi ikan cupang peliharaannya. Tidak berapa lama ikan menggelepar langsung mati.
"Saya ambil sampel cairan langsung di lokasi , lantas saya bawa ke rumah. Saat itu saya larutkan cairan di air yang ada ikan cupangnya dalam hitungan menit ikan pun mati." ujarnya.
Penuturan salah seorang warga setempat, Hasan, menurutnya Ia sudah lama mengamati aktifitas pengolahan limbah di lokasi tersebut karena banyak warga merasa resah. Bahkan dirinya sempat melaporkan pada aparat Desa Citeureup. Namun, Kepala Desa tidak mengetahui adanya aktifitas ilegal itu.
"Ana sudah lama ngamatin kegiatan ilegal di lahan bekas Kanisatex itu dan udah lapor juga sama aparat desa cuman ternyata pihak desa juga kagak tau kalau disitu ada aktifitas pengolahan limbah" katanya.
Sementara Kepala Desa Citeureup Marwan Hermawan saat dikonfirmasi lewat telepon mengaku, tidak mengetahui adanya aktifitas pengolahan limbah di wilayahnya. Karena pihaknya tidak merasa pernah mengeluarkan izin.
"Saya tidak tahu disitu ada aktifitas bongkat muat limbah. Itu kan tanahnya bekas pabrik kanisatex masih sengketa. Saya akan coba cek lapangan kalau memang benar saya akan suruh keluar dari situ" tegasnya.
Dari hasil penelusuran iNewsBogor.id di lokasi, aktivitas pengolahan limbah ilegal yang berlangsung di lahan eks pabrik Kanisatex yang sudah tak berpenghuni tersebut dilakukan oleh warga perorangan. Aktiftas biasanya berlangsung malam hari. Sudah berjalan lama dikelola oleh warga asal Desa Pasir Mukti Citeureup Kabupaten Bogor namun hingga kini belum teridentifikasi nama dan asal usulnya.
Editor : Hilman Hilmansyah
Artikel Terkait