JAKARTA, iNewsBogor.id - Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo atau FX Rudy, menceritakan pengalaman ketika ditawari menjabat sebagai Wakil Menteri PUPR. Menurutnya, tawaran tersebut datang melalui telepon dari Menteri Sekretaris Negara, Pramono Anung.
"Yang pertama, Pak Pramono Anung (Mensesneg) menghubungi saya. 'Mas Rudy, Ibu (Megawati) sudah setuju Mas Rudy akan diusulkan dilantik menjadi Wakil Menteri PUPR'. Saya jawab 'Mboten (tidak)'," kata FX Rudy di Jakarta Selatan, Rabu (29/11/2023).
Setelah menolak, Rudy mengungkap bahwa Pramono Anung mengirim pesan WhatsApp (WA) pada Rabu dan meminta agar Rudy sampai di Jakarta membawa PSL. Namun, FX Rudy tetap konsisten menolak tawaran tersebut.
Rudy menceritakan bahwa Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, datang ke rumahnya untuk menanyakan alasan penolakan posisi Wakil Menteri PUPR. Rudy mengaku tetap pada keputusannya dan menegaskan penolakannya.
Alasan di balik penolakan Rudy adalah untuk memprioritaskan persahabatan dengan Ahmad Purnomo, yang pada tahun 2019 hendak maju sebagai Wali Kota Solo, tetapi Gibran yang akhirnya maju.
"Saya lebih pentingkan persahabatan dengan Pak Ahmad Purnomo, cawalkot yang dipotong pada 9 September 2019," jelasnya.
Rudy juga menyebut bahwa dirinya dan Purnomo pernah dipanggil ke Istana Kepresidenan, Jakarta. Saat itu, Purnomo ditawari untuk menjadi Komisaris Utama (Komut) BUMN.
"Pak Pur dan saya dipanggil ke Istana. Pak Pur ditawari jadi Komut BUMN SK Kalbe Farma, dia tidak mau. Terus, Mas Gibran terpilih jadi walkot, belum dilantik, ditawarin jadi Wamen PUPR, saya tolak karena lebih penting persahabatan daripada jabatan. Nanti Pak Pur menilai saya dibarter, sakit hati lagi saya," katanya.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait
