Menurut Rhendie, kejadian protes berlebihan dari para pemain dipicu keputusan wasit yang sangat kontroversial. Pada saat itu, gol Persikabo 1973 dianulir wasit.
Gol menit akhir Persikabo 1973 ke gawang Bhayangkara FC dianulir sang pengadil, Aprisman Aranda. Padahal saat itu, 'Laskar Pajajaran' nyaris membungkus tiga poin andai saja gol sundulan Eduardo Kau tidak dianulir wasit pada masa injury time babak kedua.
“Jelas merugikan, dilihat dari angle manapun tidak ada pelanggaran yang dilakukan pemain Persikabo. Kita sedang membuat surat protes keras ke PSSI dan komite wasit,” tegas Rhendie.
"Di surat protes kita yang sebelumnya, kita minta untuk kartu merah dan kuning ditarik karena keputusan wasit yang tidak adil itu memicu protes pemain," pungkas Rhendie Arindra.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait