BOGOR, iNewsBogor.id - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah kembali mengajak para pelaku usaha di Kota Bogor untuk berkolaborasi mempercepat menurunkan angka stunting. Pasalnya, berdasarkan hasil penelitian penanganan stunting tidak cukup hanya sekali, namun harus berkesinambungan dan melibatkan banyak pihak karena pemerintah tidak bisa sendiri.
Menurutnya hasil dari pelaksanaan program Penting Lur (Pemerintah Kota Bogor, Peduli Stunting Melalui Telur) yang melibatkan ASN Kota Bogor melalui pemberian protein telur secara konsisten bagi anak stunting dan risiko stunting mampu memberikan dampak yang cukup signifikan.
Namun dari jumlah keseluruhan hanya setengahnya yang bisa ditangani, sisanya harus ditangani bersama berbagai pihak atau berkolaborasi. Tercatat, untuk jumlah keluarga risiko stunting di Kota Bogor kurang lebih ada 20 ribu yang terdiri dari calon pengantin (catin), anak di bawah dua tahun (baduta), ibu hamil dan ibu menyusui.
Para pelaku usaha Kota Bogor nampak tengah menyimak uraian Sekda Syarifah Sofiah. (Foto : Istimewa)
"Pemerintah tidak bisa sendiri. Ke depan penanganannya sesuai data dan informasi wilayah tidak hanya sekali, tetapi dalam kurun waktu 3 hingga 6 bulan berkolaborasi pihak lain dalam hal para pelaku usaha yang terdekat, nantinya pola yang akan diatur oleh dinas terkait. Harapan kita semua ibu hamil terhindar dari melahirkan anak stunting dengan cara menitipkan dan mengurus janinnya, mengkonsumsi gizi yang baik dan juga memperhatikan kebersihan lingkungannya,” kata Syarifah di Auditorium Gedung Perpustakaan dan Galeri Kota Bogor, Selasa (23/1/2024).
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait