Para partai pendukung dan TPN, kata Mahfud, mendukung sepenuhnya keputusan tersebut. “Hal ini dianggap upaya mengembalikan marwah demokrasi yang dilaksanakan dengan proses yang benar dan jujur,” katanya.
Mahfud berharap pengunduran diri ini bisa menjadi jaminan moral dan intelektual agar Pilpres berjalan adil dan jujur. “Saya sangat menghindari konflik kepentingan dan intervensi politik,” ujarnya.
Pernyataan Mahfud yang didampingi Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud Yenny Wahid dan sejumlah perwakilan TPD ini diungkapkan di sebuah tempat bersejarah di Lampung Tengah.
Tepatnya di depan Pura Ulun Danu yang terletak di tengah Danau Tirta Gangga, Desa Swastika Buana, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah.
Momen ini dianggap sangat tepat, karena Pura Ulun Danu adalah tempat suci bagi umat Hindu di Lampung yang melambangkan awal hingga akhir dari tugas yang dilakukan manusia dengan baik dan setia.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Desa Swastika Buana, Made Rimbawan. Menurutnya, Pura Ulun Danu menjadi tempat penting bagi praktik ritual masyarakat Hindu yang telah tinggal di Lampung sejak tahun 1963 untuk memohon kesejahteraan.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait