JAKARTA, iNewsBogor.id - Calon Wakil Presiden nomor urut 03, Mahfud MD, resmi mengumumkan keputusannya untuk mengundurkan diri dari jabatan Menyeri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam). Mahfud akan segera menyerahkan surat resmi pengunduran dirinya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) besok (1/2/2024).
Pengumuman pengunduran diri tersebut dilakukan di tengah-tengah kampanye besar-besaran di Lampung Tengah, pada Rabu (31/1/2023). Mahfud menegaskan bahwa menjaga independensi selama proses pemilihan yang akan berlangsung pada 14 Februari dan setelahnya merupakan hal yang sangat penting.
“Saya juga telah mengemas seluruh barang pribadi, dan telah siap keluar dari rumah dinas dan melepaskan seluruh fasilitas negara,” ungkapnya, seperti disiarkan langsung lewat Channael YouTube Mahfud MD Official.
Mahfud sebelumnya telah mengadakan pertemuan dengan Menteri Sekretariat Negara, Pratikno. Dari pertemuan tersebut, Mahfud dijadwalkan akan bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mahfud ingin menjalani proses pengunduran diri secara baik-baik, karena dia percaya bahwa dia harus keluar dari posisinya dengan cara yang sama baiknya seperti saat dia diangkat, dan dia tidak ingin meninggalkan kesan yang buruk.
Mahfud menjelaskan keputusan itupun telah dibicarakan oleh segenap partai koalisi dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud. Setelah pembicaraan bersama partai koalisi beserta TPN, didapat kesimpulan langkah mundur dari jabatan negara selama proses Pilpres 2024 adalah langkah yang bijak.
Para partai pendukung dan TPN, kata Mahfud, mendukung sepenuhnya keputusan tersebut. “Hal ini dianggap upaya mengembalikan marwah demokrasi yang dilaksanakan dengan proses yang benar dan jujur,” katanya.
Mahfud berharap pengunduran diri ini bisa menjadi jaminan moral dan intelektual agar Pilpres berjalan adil dan jujur. “Saya sangat menghindari konflik kepentingan dan intervensi politik,” ujarnya.
Pernyataan Mahfud yang didampingi Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud Yenny Wahid dan sejumlah perwakilan TPD ini diungkapkan di sebuah tempat bersejarah di Lampung Tengah.
Tepatnya di depan Pura Ulun Danu yang terletak di tengah Danau Tirta Gangga, Desa Swastika Buana, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah.
Momen ini dianggap sangat tepat, karena Pura Ulun Danu adalah tempat suci bagi umat Hindu di Lampung yang melambangkan awal hingga akhir dari tugas yang dilakukan manusia dengan baik dan setia.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Desa Swastika Buana, Made Rimbawan. Menurutnya, Pura Ulun Danu menjadi tempat penting bagi praktik ritual masyarakat Hindu yang telah tinggal di Lampung sejak tahun 1963 untuk memohon kesejahteraan.
Simbol Dewi Danu sebagai Ibu Umat Hindu melambangkan dedikasi individu dalam menjalankan tugas mereka, dari awal hingga selesai dengan baik dan patuh terhadap kepentingan masyarakat dan bangsa.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait