BOGOR, iNewsBogor.id - Poros Pemuda Revolusioner menyoroti upaya perebutan suara di balik gerakan pemakzulan Presiden Joko Widodo. Mereka menilai gerakan dengan tagar #MakzulkanJokowi merupakan permainan elit politik yang terlibat dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2024 dan tidak berhubungan dengan kepentingan Rakyat Indonesia.
Dalam menghadapi situasi ini, Poros Pemuda Revolusioner mengajak pemuda dan mahasiswa untuk berpikir kritis agar tindakan yang diambil selaras dengan kepentingan rakyat, bukan terbawa arus isu yang dipropagandakan oleh segelintir elit politik demi kepentingan pribadi.
Pemuda dan mahasiswa seharusnya melihat secara obyektif seluruh Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden yang berlaga di Pemilihan Presiden 2024, bukan hanya terfokus pada satu pasangan calon saja. Hal ini penting agar Rakyat Indonesia memiliki informasi yang jelas sebelum menggunakan hak politik mereka pada 14 Februari 2024 mendatang.
Sebagai contoh, Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) dengan tegas mengungkap adanya politikus yang terafiliasi dengan industri ekstraksi pertambangan dan energi. Koordinator Jatam, Melky Nahar, menyoroti bahwa sebagian besar paslon dan tim pemenangan adalah pebisnis tambang yang operasional perusahaannya merugikan rakyat.
Meskipun survei LSI menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap Jokowi masih tinggi, dan elektabilitas Paslon 02 juga mengalami kenaikan, namun terlihat adanya upaya framing dan propagandan yang massif terkait isu pemakzulan Jokowi.
Situasi ini dimanfaatkan oleh lawan politik untuk merebut suara, terutama dari kalangan milenial dan generasi Z yang mendominasi jumlah pemilih di Indonesia. Oleh karena itu, elemen pemuda dan mahasiswa, bahkan perguruan tinggi, dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi "Makzulkan Jokowi" dengan tujuan menggerus elektabilitas rival mereka.
Salah satu contohnya adalah deklarasi yang dilakukan oleh civitas akademika beberapa perguruan tinggi. Meskipun kampus berhak bersuara terkait pesta demokrasi, namun penting bagi para akademisi untuk berpikir kritis dan memprioritaskan kepentingan rakyat, bukan menjadi alat kelompok politik tertentu.
Dalam situasi ini, Poros Pemuda Revolusioner menyatakan sikap:
Menolak Politisasi Kampus
Menegaskan bahwa Pemuda Bukan Mesin Suara
Mengingatkan Pentingnya Memperjuangkan Pemilu Sebagai Ruang Demokrasi Seutuhnya Bagi Rakyat.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait