"Bogor perlu ada batik jenis yang beragam. Semoga Cynthia juga bisa menghasilkan motif jenis baru, karena saat ini batik bisa digunakan untuk berbagai pakaian. Bisa untuk jaket hingga sepatu. Itu bagus juga, keren," tambahnya.
Hadir ke Kantor Bupati dengan didampingi oleh Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Mely Kamelia, Kepala Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disbudpar Titi Sugiarti Disbudpar dan Direktur Kabekraf Alfisa Triatmoko, Cynthia bercerita bahwa sebelumnya Hanyutan sudah tampil di Jakarta Fashion Week, lalu kemudian ikut seleksi Paris Fashion Week dan diumumkan terpilih untuk tampil menjadi salah satu desainer dari Indonesia.
Cynthia dan Nabila menambahkan, Hanyutan memiliki fokus untuk membawa batik Indonesia yang sudah "hanyut" atau hampir punah lalu didesain agar lebih modern dan diterima oleh pasar anak muda.
"Kami akan membawa 10 look untuk tampil di Paris Fashion Week. Sebelumnya, karena pandemi kami hanya kirim produk, lalu dipakai oleh model di sana dan show dengan video, namun tahun ini kami diminta ke sana untuk hadir dan tampil langsung pada 26 Februari hingga 8 Maret 2022," kata Cynthia.
Cynthia dan Nabila berharap, dengan tampilnya Hanyutan di Paris Fashion Show, dapat membesarkan batik dan budaya Indonesia di kancah Internasional.
Direktur Kabekraf Alfisa Triatmoko menyampaikan bahwa Cynthia merupakan potensi pelaku ekraf Kabupaten Bogor yang sangat luar biasa. Pada usianya yang sangat muda, Cynthia telah berhasil mengharumkan nama baik Kabupaten Bogor dan Indonesia di ajang internasional melalui Fesyen dan Batik.
"Fesyen merupakan salah satu subsektor Ekonomi Kreatif. Kami sangat kagum dengan Cynthia dan Hanyutan, semoga Cynthia bisa menjadi inspirasi bagi pelaku ekraf lainnya dan bisa mengharumkan nama baik Kabupaten Bogor," tutup Alfis sapaan akrabnya.
Editor : Hilman Hilmansyah
Artikel Terkait