Kesederhanaan dalam Terima Kasih: Kisah Bakal Calon Walikota Bogor dan Hadiah Pisang Talas

Ifan Jafar Siddik
Bakal Calon Walikota Bogor Dihadiahi Pisang dan Talas oleh Warga. Foto: Istimewa

BOGOR, iNewsBogor.id - Ada banyak cara bagi warga untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada seseorang yang dianggap baik dan berjasa. Salah satunya, seperti yang dilakukan oleh Pak Minan (77 tahun) dan Mak Enah (63 tahun) kepada calon walikota Bogor, Sendi Fardiansyah, dengan memberikan satu sisir pisang dan talas yang mereka tanam di sekitar rumahnya yang sederhana.

Pasangan suami istri yang tinggal di gang Walet, Bubulak, Bogor Tengah ini melaksanakan tindakan yang tidak terduga. Mereka datang ke salah satu acara Halal BiHalal yang diadakan oleh para Relawan Organisasi Sendi, di salah satu hotel di Kota Bogor, pada Senin malam kemarin (22/4), diantar oleh anak dan cucunya.

Kedatangan mereka tiba-tiba dan langsung masuk ke ruangan acara membuat kejutan bagi semua peserta. Namun, suasana kaget itu mulai mereda setelah pembawa acara memberi tahu bahwa mereka datang hanya untuk bertemu Sendi dan mengucapkan terima kasih.

Sendi yang mengetahui tamu-tamu tersebut langsung mendekat dan memeluk mereka.

"Oh, Ibu Enah dan Pak Minan. Aya naon yeuh, bikin kaget saja," ujar Sendi spontan, yang kemudian dibalas dengan senyuman bahagia oleh Mak Enah.

“Maafkan kami, Pak Sendi. Kami hanya ingin mengucapkan terima kasih atas kebaikan Bapak. Namun, sebagai orang kecil, kami tidak bisa memberi balasan yang setimpal. Kami hanya membawa hadiah satu sisir pisang dan talas saja,” ungkap Mak Enah.

Sebelumnya, Sendi pernah mengajak istrinya sahur keliling ke rumah-rumah warga kurang mampu, termasuk di rumah Mak Enah. Setelah melihat kondisi rumahnya yang tidak memiliki kamar dan sumur, Sendi menawarkan untuk membangun sumur.

Menurut Sendi, tindakan itu semata-mata dilakukan atas panggilan hati sebagai tanggung jawab moral dan sosial untuk membantu siapa pun yang membutuhkan, selama dirinya mampu melakukannya. Termasuk membantu Mak Enah membangun sumur.

Menerima hadiah pisang dan talas, Sendi merasa sangat terharu dan bahkan malu. Ini terlihat dari ekspresi matanya yang berkaca-kaca saat memeluk Mak Enah.

"Jujur, saya merasa terharu dan malu. Mengapa? Karena apa yang saya berikan kepada mereka tidak sebanding dengan balasan mereka. Tapi, mereka mencari-cari rumah saya hanya untuk mengucapkan terima kasih," katanya.

Dari pengalaman ini, Sendi ingin mengingatkan semua orang, terutama yang hadir dalam acara tersebut, agar tidak merendahkan orang-orang dari kalangan bawah yang mungkin tidak mendapatkan pendidikan tinggi.

"Kita baru saja menyaksikan bahwa orang-orang yang mungkin tidak memiliki pendidikan tinggi memiliki akhlak yang mulia. Sebagai orang yang berpendidikan tinggi, saya harus merasa malu karena mereka lebih memahami arti terima kasih," tegasnya.

Editor : Ifan Jafar Siddik

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network